BI Proyeksikan Ekonomi Bali Tumbuh 5,8%

Ussindonesia.co.id , DENPASAR – Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi Bali bisa tumbuh 5 – 5,8 (YoY) pada 2025. Proyeksi optimis ini sejalan dengan kinerja sektor pariwisata yang terus meningkat sepanjang 2025.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menjelaskan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini tumbuh solid pada kuartal II/2025 mencapai 5,95%, lebih tinggi dari nasional. Kinerja ini utamanya ditopang oleh sektor pariwisata yang terus mengalami pemulihan dan berdampak pada sejumlah lapangan usaha, seperti akomodasi makan minum, konstruksi, perdagangan, maupun transportasi dan pergudangan. 

Erwin menuturkan terdapat empat strategi yang menjadi fokus utama memperkuat pertumbuhan ekonomi domestik, khususnya Provinsi Bali yaitu pertama, akselerasi investasi melalui proyek strategis dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai new engine of growth pertumbuhan ekonomi daerah. 

: Realisasi Investasi di KEK Kura-Kura Bali Diklaim Rp1,06 Triliun

Kedua strategi pariwisata berkualitas dimana quality tourism menjadi aspek penting mengingat pariwisata Bali menyumbang 64,29% devisa pariwisata nasional. Ketiga, peningkatan produktivitas sektor pertanian, serta keempat, penetrasi dan akselerasi digitalisasi pembayaran yang efisien dan inklusif di daerah perkotaan dan non perkotaan. 

“Langkah-langkah strategis tersebut diharapkan dapat memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan mempercepat transformasi digital di seluruh daerah,” jelas Erwin, Selasa (21/10/2025)

: : Profil Husni Ali dan Tommy Gozali, Crazy Rich Lokal yang Bangun KEK Kura-Kura Bali

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda H Panjaitan menjelaskan kondisi kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Bali tetap solid di tengah tantangan global. 

Perkembangan investasi di Bali telah mencapai 52,60% on track terhadap target. Terdapat 2 (dua) KEK di Bali yaitu KEK Sanur dan KEK Kura-Kura yang masuk ke dalam realisasi investasi terbaik secara nasional pada 2024, dengan dampak penyerapan tenaga kerja cukup besar.

Melalui capaian tersebut Bank Indonesia memandang investasi berbasis kawasan dan infrastruktur strategis menjadi penggerak utama ekonomi Bali ke depan yang sejalan dengan arah kebijakan untuk dalam meningkatkan daya dukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. 

Sektor pariwisata masih menjadi sektor unggulan dalam menopang pertumbuhan ekonomi di Bali. Sejalan dengan hal tersebut arah pengembangan quality tourism perlu diperkuat. 

”Berbagai langkah konkret telah dilakukan oleh Bank Indonesia, tentunya melalui penguatan quality toursim. Ke depan terdapat beberapa strategi diantaranya manajemen kunjungan di Destinasi Tujuan Wisata (DTW) melalui sistem tiket digital dan digitalisasi batas kunjungan harian berbasis data carrying capacity, pengembangan aplikasi terintegrasi seperti Love Bali, penguatan dan optimalisasi Forum Diskusi Pusat Daerah, serta mendorong investasi tersier baru ke non Sarbagita”, ujar Butet. 

Dukungan dan optimisme tersebut, mendukung perekonomian Provinsi Bali. Pada tahun 2025, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh kuat di atas titik tengah kisaran 5,0%-5,8%(YoY). Arah pertumbuhan ini mencerminkan semakin solidnya momentum pemulihan ekonomi pasca pandemi, turut didukung oleh program unggulan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali yang bersinergi dengan Pemerintah Daerah, diantaranya Bali Jagaditha, Baligivation, Bali Investment Challenge, Event QRIS Nasional dan QRIS Summer Run, serta yang akan datang Bali Green Economic Forum.