Ada Isu Merger, Begini Rekomendasi Saham GOTO

Ussindonesia.co.id – JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dikabarkan akan merger dengan Grab. Meski isu merger tersebut belum terkonfimasi namun saham GOTO diproyeksi tetap menarik bagi investor. Terlebih belum lama ini JPMorgan & BlackRock memborong jutaan saham GOTO.   

Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto mengatakan, isu merger tersebut belum terkonfirmasi. Jadi pembelian saham GOTO oleh JPMorgan dan BlackRock belum tentu karena efek dari isu tersebut. 

“Tapi setidaknya bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk kenaikan saham GOTO,” ujar William kepada Kontan, Kamis (13/11/2025). 

GOTO dan Grab Dikabarkan Sedang Negosiasi Tawarkan Golden Share kepada Danantara

William merekomendasikan buy saham GOTO dengan target harga Rp 72 – Rp 80. Menurutnya, saham GOTO memiliki support di level Rp 62 – Rp 64 untuk area beli dan stop loss jika menurun di bawah Rp 55. 

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menegaskan belum ada keputusan maupun kesepakatan terkait potensi merger dengan Grab. Penegasan ini disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (11/11/2025).

Dalam surat bernomor 103/GOTO/CS/JKT/X/2025, manajemen menyebut pemberitaan yang beredar di sejumlah media mengenai rencana merger masih bersifat spekulatif. “Hingga saat ini belum ada keputusan maupun kesepakatan yang dibuat terkait hal tersebut,” tulis manajemen GOTO dalam keterangan resminya, Selasa (11/11/2025).

GOTO juga menegaskan bahwa agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 17 Desember 2025 tidak berkaitan dengan aksi korporasi apa pun, termasuk rencana merger atau akuisisi. Pemanggilan resmi RUPSLB tersebut akan dilakukan pada 25 November 2025 mendatang. 

Meski B2B, Danantara Sebaiknya Menimbang-nimbang Sebelum Terlibat di Merger GOTO-Grab

GOTO menambahkan, hingga saat ini belum ada kesepakatan dengan Grab maupun Danantara mengenai kerja sama lain di luar isu merger yang ramai diberitakan. Perseroan juga menegaskan tidak dalam posisi untuk menanggapi pemberitaan spekulatif, termasuk rumor mengenai potensi pembelian saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

“GoTo akan selalu menyampaikan informasi material secara akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku,” terang manajemen.

Dalam periode 12 bulan ke depan, GoTo menegaskan tidak memiliki rencana aksi korporasi material selain program pembelian kembali saham (buyback) periode 2025-2026, serta rencana pengalihan saham hasil buyback periode 2024-2025 yang telah mendapat persetujuan RUPSLB pada Juni 2025 lalu.