
Pemerintahan Donald Trump mengatakan akan segera menghentikan seluruh izin sewa untuk ladang angin lepas pantai yang sudah dalam tahap pembangunan, pukulan terberat sejauh ini bagi industri yang sepanjang tahun terus menjadi sasaran tanpa henti dari pemerintahan tersebut.
Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Trump menyatakan mereka menghentikan pembangunan lima proyek energi angin lepas pantai karena alasan risiko keamanan nasional.
Departemen tersebut mengatakan akan bekerja sama dengan Departemen Pertahanan AS untuk mengurangi risiko menara turbin angin yang dapat menimbulkan gangguan radar yang disebut “clutter”, yang dinilai berpotensi menghambat militer AS dalam beberapa cara.
“Tugas utama pemerintah Amerika Serikat adalah melindungi rakyat Amerika. Tindakan hari ini menangani risiko keamanan nasional yang sedang muncul, termasuk pesatnya perkembangan teknologi pihak lawan yang relevan, serta kerentanan yang diciptakan oleh proyek angin lepas pantai berskala besar yang lokasinya dekat dengan pusat-pusat populasi di pesisir timur kami,” kata Doug Burgum, Menteri Dalam Negeri AS, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (24/12).
Penghentian ini akan berdampak pada proyek Vineyard Wind 1 di lepas pantai Massachusetts, Sunrise Wind, dan Empire Wind di New York, Revolution Wind di lepas pantai Rhode Island, serta Coastal Virginia Offshore Wind di Virginia.
Semua proyek tersebut telah ditinjau dan disetujui di bawah pemerintahan Joe Biden, yang menyimpulkan bahwa tidak ada kekhawatiran keamanan nasional yang berlebihan yang ditimbulkan oleh pembangunan tersebut.
Partai Demokrat menunjuk pada dua penilaian Pentagon terhadap Revolution Wind yang menyatakan bahwa proyek tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap misi Departemen Pertahanan di wilayah tersebut.
Para pengembang energi angin dan operator jaringan listrik regional telah memperingatkan bahwa serangan Trump terhadap proyek energi angin lepas pantai akan menelan biaya investasi miliaran dolar dan menghilangkan ribuan lapangan kerja. Kebijakan ini juga akan menghambat pasokan baru listrik bersih yang dibutuhkan untuk menopang jaringan listrik yang menghadapi lonjakan permintaan akibat pesatnya perkembangan kecerdasan buatan.
Awal bulan ini, seorang hakim federal di Massachusetts memutuskan perintah Trump yang melarang izin proyek angin bersifat sewenang-wenang dan tidak berdasar, serta bertentangan dengan hukum. Hakim tersebut membatalkan perintah itu setelah adanya gugatan hukum yang diajukan oleh 17 negara bagian dan Washington DC.
Namun, dengan menghentikan ladang angin yang sedang dibangun, Trump telah meningkatkan pertarungannya melawan industri angin yang sedang terpuruk. Ia mencela industri energi bersih ini lebih dari satu dekade lalu, ketika ia menentang pemandangan turbin angin dari lapangan golf miliknya di Skotlandia.
“Angin adalah yang terburuk. Itu penipuan. Mereka merusak lembah-lembahmu. Mereka merusak puncak-puncakmu. Itu adalah energi yang paling mahal,” kata Trump dalam sebuah rapat umum di Pennsylvania pada 9 Desember.
Energi Angin, Salah Satu Sumber Energi Murah
Faktanya, energi angin termasuk salah satu sumber energi termurah, dengan biaya yang turun tajam dalam beberapa tahun terakhir. Para pendukung energi bersih berharap akan terjadi perkembangan pesat yang terlambat bagi angin lepas pantai di AS yang tertinggal dari beberapa negara Eropa. Namun, harapan ini terhambat oleh permusuhan dari pemerintahan Trump serta sebagian penolakan lokal.
“Selama hampir setahun, pemerintahan Trump secara ceroboh telah menghalangi pembangunan listrik bersih dan terjangkau bagi jutaan warga Amerika, tepat ketika kebutuhan listrik negara ini sedang melonjak,” kata Ted Kelly, penasihat hukum utama di Environmental Defense Fund.
“Kita seharusnya tidak melumpuhkan sumber energi terbarukan terbesar Amerika, terutama ketika kita membutuhkan lebih banyak listrik murah yang diproduksi di dalam negeri. Sebaliknya, pemerintahan ini tanpa dasar telah menyerang energi angin melalui penundaan, pembekuan, dan pembatalan, sambil menopang pembangkit listrik batu bara tua yang mahal, nyaris tidak berfungsi, dan mencemari udara kita,” tutur Kelly.