
Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Ekspektasi pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Bank Indonesia diprediksi bakal turut menggairahkan pasar saham Tanah Air. Hal itu pula yang dinilai bakal mendorong laju IHSG cenderung menguat pada perdagangan pekan ini.
Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany, menerangkan bahwa ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga BI sudah tercermin pada perdagangan pekan lalu, dengan sektor infrastruktur menguat 6,92% dan properti menguat 5,35%, menjadi penopang laju IHSG.
“Lonjakan tersebut mencerminkan keyakinan investor bahwa Bank Indonesia berpeluang kembali memangkas suku bunga acuan pada 19 November mendatang,” katanya, Senin (17/11/2025).
Di tengah sentimen suku bunga, Indo Premier Sekuritas bahkan memprediksi bahwa IHSG akan bergerak dalam rentang support 8.325 dan resistance pada level 8.500, dengan kecenderungan menguat.
Pada perdagangan periode 17–21 November 2025, Indri menilai bahwa investor akan cenderung melakukan spekulasi dengan menargetkan sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan, infrastruktur, hingga properti.
“Selain itu, para pelaku pasar juga masih berpotensi akan memanfaatkan sentimen aksi korporasi yang dilakukan beberapa emiten untuk memanfaatkan momentum kenaikan harga tersebut. Karena itu, kami menilai IHSG akan bergerak bervariatif cenderung menguat dalam rentang support 8.325 hingga resistance 8.500,” tegasnya.
: : IHSG Berpeluang Menguat ke 8.539, MNC Sekuritas Rekomendasikan ESSA hingga WINS
Selain pemangkasan suku bunga BI, sejumlah sentimen lain yang bakal mempengaruhi pasar saham Indonesia pekan ini antara lain FOMC Minutes The Fed, S&P Global Composite PMI Flash AS yang diperkirakan bakal turun ke level 53,8, serta serangkaian data pengangguran AS yang akan dirilis setelah keputusan shutdown AS berakhir.
Di tengah kondisi ini, Indri merekomendasikan saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan target harga Rp4.250 per lembar dan stoploss kurang dari area Rp3.610 per lembar. Target harga itu mencerminkan potensi kenaikan 12,43% dari harga BRPT saat ini Rp3.780 per lembar.
: : IHSG Diprediksi Masih Bertenaga Besok (17/11), Pantau Saham HRTA, ESSA, hingga SSMS
“Saat ini, BRPT masih mampu bertahan di atas garis EMA 5 dan dalam sepekan asing telah mengoleksi BRPT sebesar Rp56,4 miliar,” katanya.
Selain itu, Indri turut merekomendasikan buy terhadap saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dengan target harga Rp1.100 dan stoploss kurang dari Rp970 per lembar. Menurut Indri, CPIN berpotensi terkerek sentimen positif Danantara yang bakal menggelontorkan investasi senilai Rp20 triliun untuk proyek peternakan ayam dan telur.
Terakhir, Indri merekomendasikan buy on pullback terhadap saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) dengan target harga Rp535 per lembar dan stoploss kurang dari Rp478.
“Emiten ini menarik karena proses akuisisi INET dengan PADA masih terus berlanjut dan candlestick membentuk marubozu dengan volume yang tinggi,” katanya.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.