Jakarta – Isu kelangkaan beras premium di sejumlah gerai ritel modern belakangan ini telah menarik perhatian publik. Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa kondisi ini bukan disebabkan oleh penurunan pasokan, melainkan merupakan imbas dari penyesuaian produksi di tingkat penggilingan. Penjelasan ini diharapkan meredakan kekhawatiran terkait ketersediaan komoditas pokok tersebut.
Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan para pelaku usaha penggilingan mematuhi standar komposisi dan labelisasi yang telah ditetapkan. Langkah ketat ini diambil menyusul terungkapnya kasus pengoplosan beras medium menjadi premium yang sempat menjadi sorotan publik. Kebijakan ini merupakan upaya Bapanas untuk menjaga kualitas dan integritas pasar beras di Indonesia.
Konsekuensi dari pengetatan standar ini adalah terganggunya distribusi beras premium secara temporer. Para penggiling beras memerlukan waktu untuk memastikan setiap produk yang dilepas ke pasaran benar-benar memenuhi standar kualitas yang ketat, sebelum kembali disalurkan secara optimal.
IHSG Menguat 0,85% ke 7.801,58, Saham Big Banks Bergerak Variatif Selasa (2/9/2025)
Kinerja Saham Emiten Beras di Bursa
Sementara itu, di tengah dinamika pasokan beras premium, pergerakan saham emiten beras di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau cenderung datar. Data perdagangan hingga pukul 16.00 WIB pada Selasa (2/9) menunjukkan stabilitas, meskipun isu pasokan tengah menjadi perhatian pasar.
PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI)
-
Saham NASI menutup perdagangan di harga Rp 86 per saham, tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan penutupan sesi sebelumnya (0,00%).
-
Sepanjang hari, NASI sempat menyentuh level tertinggi di Rp 90, namun kembali terkoreksi ke level penutupan.
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
-
Saham HOKI juga tercatat di harga Rp 79 per saham, tidak menunjukkan pergerakan berarti dari harga penutupan hari sebelumnya.
-
Meskipun sempat mencapai level tertinggi di Rp 82, harga saham HOKI kembali turun menjelang penutupan perdagangan.
