BI Klaim DHE SDA Masih Efektif Jaga Stabilitas Rupiah

Jakarta, IDN Times – Bank Indonesia (BI) memastikan, pengumpulan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) masih efektif mendukung stabilitas rupiah sekaligus memperkuat cadangan devisa (cadev), baik terhadap dampak di pasar maupun instrumen moneter.

Hal itu disampaikan Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter, ⁠Juli Budi Winantyo, merespons kebijakan pemerintah kembali mengevaluasi kebijakan yang dilakukan sejak Maret lalu itu lantaran memiliki hasil yang belum maksimal.

“Yang ingin saya tekankan, (DHE SDA) progresnya tetap berjalan baik, baik dari sisi dampak terhadap devisa di pasar maupun pada instrumen operasi moneter valas BI,” ujar Juli Budi di Bukittinggi, Minggu (26/10/2025).

“Mekanisme ini membantu menambah suplai valas sehingga menekan tekanan di pasar dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah,” sambungnya.

1. BI ungkap komitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah

Meski begitu, Juli tak mengungkap jumlah total setoran DHE SDA hingga saat ini. Dia hanya menyampaikan, setoran tersebut juga telah masuk lewat instrumen sekuritas valuta asing Bank Indonesia (SVBI) dan sukuk valuta asing Bank Indonesia (SUVBI).

“Ke depan, komitmen BI tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Intervensi akan dilakukan apabila diperlukan, tidak hanya di satu pasar saja, tapi juga melalui pasar spot, pasar forward domestik, maupun pasar offshore,” ujar dia.

2. Pasokan dolar AS di valas domestik terus membaik

Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menilai, kebijakan DHE SDA 100 persen memiliki dampak positif. Ditandai dengan pasokan dolar AS di valas domestik yang terus membaik, meski diakuinya tak instan meningkatkan cadev RI.

“Penambahan valas itu tidak langsung serta-merta akan meningkatkan cadangan devisa kita. Kenapa? Karena valas itu justru dipakai untuk menambah suplai di pasar valas domestik,” kata Destry dalam RDG BI Oktober 2025, Rabu (23/10/2025), melansir Antara.

3. Kepatuhan eksportir menyimpan DHE SDA pada reksus mencapai 95 persen

Sejak pemberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025, Destry mengatakan, tingkat kepatuhan eksportir dalam menyimpan DHE SDA pada reksus terbilang sangat tinggi, yakni mencapai 95 persen.

Dari total penempatan dana di reksus, mayoritas sekitar 78,2 persen digunakan eksportir untuk mengonversi valas ke rupiah. Langkah konversi ini yang mendorong penambahan pasokan dolar AS di pasar valas domestik.

“Tapi intinya, untuk PP DHE, saya rasa sejauh ini eksportir sudah menjalankan sesuai yang diamanahkan,” ucap dia.

Kepatuhan DHE SDA Tinggi, tapi Dampak ke Cadangan Devisa Mini DHE SDA Dievaluasi, Airlangga: Ada Kendala di Sistem Transfer Dana