Ussindonesia.co.id NUSA DUA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan volume transaksi pembayaran digital akan mencapai Rp 147,3 miliar transaksi pada tahun 2030.
Hal tersebut diyakini dapat ditempuh dari berbagai inisiatif strategis, antara lain QRIS, BI-Fast, SNAP (Standar Nasional Open API Pembayaran), elektronifikasi bantuan sosial, transaksi pemerintah, sektor transportasi, serta reformasi regulasi.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan, target tersebut meningkat empat kali lipat jika dibandingkan dengan capaian di sepanjang tahun 2024. Hal tersebut diyakni akan ditopang oleh partisipasi ekonomi dari generasi Y, Z, dan Alpha serta derasnya inovasi di industri perbankan.
“Hingga Agustus 2025, transaksi BI-Fast mencapai Rp 9,18 miliar kali transaksi atau senilai Rp 24 kuadriliun sejak pertama kali diluncurkan pada akhir 2021,” kata Filianingsih dalam acara Prima Executive Gathering 2025 di Bali, Kamis (23/10/2025).
Meski Era Digital, Transaksi ATM BCA Masih Gemuk: Rp 10 Miliar per Mesin Setiap Bulan
Filianingsih bilang, interkoneksi antar sistem pembayaran juga semakin kuat, tercermin dari proporsi transaksi berbasis SNAP yang mencapai 93% secara volume dan 83% secara nominal.
Digitalisasi sistem pembayaran juga berkontribusi langsung pada peningkatan inklusi keuangan. Hingga akhir Agustus 2025, QRIS telah menjangkau 57,64 juta pengguna dan 40,53 juta merchant di seluruh Indonesia, yang sebagian besar merupakan pelaku UMKM.
Capaian tersebut juga turut mendorong peningkatan rasio inklusi keuangan hingga 75,02% berdasarkan Survei SUSENAS 2024.
Di sisi lain, capaian QRIS juga telah melampaui batas negara. Saat ini QRIS telah terkoneksi lintas negara dengan Malaysia, Thailand, Singapura, dan Jepang untuk transaksi Indonesia outbound.
Layanan Digital Banking Mendominasi Total transaksi BRI
“On the pipeline, konektivitas akan diperluas untuk Indonesia inbound, serta dengan Jepang dan Korea Selatan,” jelasnya.
Melalui forum Prima Executive Gathering 2025 yang mengusung tema Beyond Resilience: Accelerating Impact – Progressive Growth, BI menyambut inisiatif PT Rintis Sejahtera sebagai momentum untuk memperkuat resiliensi sekaligus mendorong pertumbuhan berkelanjutan dalam ekosistem pembayaran nasional.
Sebagai informasi, forum tersebut digelar di The Mulia Resort, Bali, pada 23 Oktober 2025, dengan harapan akan menjadi wadah memperkuat kolaborasi antara regulator, asosiasi, dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), baik bank maupun non-bank, dalam menghadapi ancaman digital yang kian canggih.