Bursa Australia Tergelincir Selasa (2/9) Pagi, Terseret Sektor Energi dan Konsumer

Ussindonesia.co.id  Bursa saham Australia melemah pada perdagangan Selasa (2/9/2025), tertekan di hampir seluruh sektor yang menutupi kenaikan saham tambang dan emiten emas.

Melansir Reuters, Indeks acuan S&P/ASX 200 turun 0,3% ke level 8.898,1 pada pukul 00.43 GMT. Sehari sebelumnya, indeks juga terkoreksi 0,5%.

Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (2/9) Turun Rp 2.000 Jadi Rp 2.009.000 Per Gram

Pada awal sesi, indeks sempat anjlok hingga 0,4% level terendah sejak 20 Agustus karena absennya arahan dari Wall Street yang tutup libur Labor Day.

Saham pertambangan unggulan berhasil naik tipis 0,3%, didukung penguatan harga tembaga setelah data manufaktur China menunjukkan perbaikan serta pelemahan dolar AS.

BHP Group menguat 0,6%, namun Pilbara Minerals terkoreksi 2,1%.

Di sisi lain, saham emas naik 0,5% setelah sempat mencetak rekor tertinggi, seiring reli harga emas global. Evolution Mining menanjak 1%.

Sektor keuangan relatif datar, dengan “empat bank besar” naik tipis antara 0,2% hingga 0,5%.

Dolar AS Tertatih Pasca Libur Labor Day Selasa (2/9), Investor Beralih ke Emas

Namun, pelemahan menyeluruh di sektor energi, kesehatan, teknologi, hingga properti membuat indeks tetap tertekan.

Sektor energi anjlok 1% meski harga minyak dunia menguat.

Saham Woodside Energy turun 0,7% sementara Santos merosot 2,6%, menyentuh level terendah sejak 25 Agustus.

Sektor kesehatan melemah 0,8%, termasuk penurunan CSL sebesar 0,8%. Konsumer staples jatuh 1,4% tertekan aksi jual pada Woolworths yang anjlok 3,3%. Sektor teknologi terkoreksi 0,4% dan real estat turun 0,9%.

Bursa Asia Menguat Selasa (2/9) Pagi, Cermati KTT SCO di Tengah Kekhawatiran Tarif AS

Sementara itu, di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 justru naik 0,4% ke level 13.125,78, level tertinggi sejak 25 Agustus. Kenaikan ini menandai reli empat hari beruntun.