Ussindonesia.co.id Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat bergerak menguat di tengah pelaku pasar mencermati nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
IHSG dibuka menguat 36,52 poin atau 0,46 persen ke posisi 7.967,77. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,11 poin atau 0,26 persen ke posisi 829,02.
“Meskipun IHSG diperkirakan masih berpeluang menguat, namun perlu diwaspadai potensi adanya aksi profit taking jangka pendek menjelang libur long weekend. Investor juga mencermati pidato kenegaraan dan nota keuangan RAPBN 2026,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
KemenPKP Sebut Pemerintah dan Dunia Usaha serta Pendidikan Bisa Bekerjasama untuk Kejar Target 3 Juta Rumah dari Prabowo Subianto
Parlemen menggelar Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Seiring IHSG yang mendekati level 8.000 yang bertepatan dengan momentum HUT RI ke-80 yang sebentar lagi dirayakan, Gema Goeyardi, Founder & CEO Astronacci International mengatakan tren kenaikan ini bukanlah semata FOMO, melainkan bagian dari siklus pasar yang sudah terpetakan sejak awal tahun 2025.
Sentimen perayaan memang mempercepat pergerakan, namun arah besarnya sudah terbaca dari proyeksi Time Trading. Dengan IHSG yang sempat berada di level 7.900, kekhawatiran aksi ambil untung pasca 17 Agustus pun mencuat.
Raffi Ahmad Kabarkan Mpok Alpa Meninggal Dunia di Usia 38 Tahun
Menurut Gema, aksi take profit memang wajar, namun tidak serta merta membuat pasar hancur. “Selama level support kunci bertahan, tren naik masih terjaga. Bahkan jika level 8.000 tercapai, peluang naik lebih tinggi tetap ada, meski pasar akan melewati fase konsolidasi sehat terlebih dahulu,” jelasnya.
Astronacci juga melihat peluang di beberapa sektor yang belum maksimal kenaikannya. Beberapa emiten dinilai masih menarik untuk strategi BOW (Buy on Weakness) seperti pada emiten perbankan dan juga emiten di sektor basic materials khususnya di industri logam & mineral yang masih belum perform sambil menunggu momen IHSG menguat kembali pasca ATH sambil menyebut beberapa emiten bisa diakses melalui layanan eksklusif A-Club.
Dari mancanegara, pelaku pasar masih antusias terhadap potensi penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada September 2025.
Pada perdagangan Kamis (14/08), bursa saham Eropa ditutup menguat, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,90 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,13 persen, indeks DAX Jerman naik 0,79 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,84 persen.
Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup melemah pada Kamis (14/08), diantaranya Indeks Nasdaq Composite melemah 0,01 persen ke 21.710,67, dan Dow Jones Induatrial Average melandai 0,02 menjadi 44.911,26.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 333,24 poin atau 0,78 persen ke 42.989,48, indeks Shanghai menguat 9,83 poin atau 0,27 persen ke 3.676,87, indeks Hang Seng melemah 241,32 poin atau 0,99 persen ke 25.292,55, dan indeks Strait Times menguat 26,25 poin atau 0,63 persen ke 4.229,45.