Ussindonesia.co.id JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) mengawali pekan dengan pelemahan tipis. Ke depan, pergerakannya masih akan dipengaruhi oleh perkembangan kebijakan tarif.
Pada Senin (27/10/2025), indeks dolar AS (DXY) turun tipis 0,03% secara harian ke posisi 98.909. Di level ini, indeks dolar AS turun dari posisi Jumat (24/10/2025) yang sempat menembus 99.
Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mencermati, the greenback tertekan oleh data inflasi AS yang menunjukkan moderasi.
NYDIG: Bitcoin Bukan Pelindung Inflasi, tapi Menguat Saat Dolar Melemah
Kendati demikian, ia menilai dolar AS tak akan terkoreksi jauh untuk pekan ini.
“Dolar AS didukung oleh pertemuan AS dan China yang diharapkan bisa menurunkan tensi kedua negara, terutama mengenai masalah dagang,” papar Lukman kepada Kontan, Senin (27/10/2025).
Oleh karena itu, ia memperkirakan indeks dolar AS akan berkisar di level 98-100 selama sepekan.
Sementara itu, pada akhir tahun, dolar AS masih akan digerakkan oleh perkembangan tarif, terutama antara AS dan China. Yang mana, menurut Lukman, tensi seputar tarif antara keduanya tidak akan bisa semudah itu selesai.
Maka, ia memprediksi indeks dolar AS dapat berkisar di 96-100 pada akhir tahun.
Rupiah Dibuka di Rp 16.602 Per Dolar AS Hari Ini (27/10), Seluruh Asia Menguat
“Namun apabila hubungan keduanya membaik, indeks dolar AS dapat bergerak di kisaran 100-102,” pungkas Lukman.
