Ekonom Bank Mandiri (BMRI) Ramal BI Tahan Suku Bunga Acuan di 5%

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Andry Asmoro memperkirakan Bank Indonesia bakal menahan kebijakan suku bunga acuan atau BI Rate di 5%, setelah bulan sebelumnya dipangkas 25 basis poin (bps). 

Pada Agustus 2025, Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk kembali memangkas BI Rate 25 bps dari 5,25% menjadi 5%. Bank sentral diperkirakan menahan kebijakan suku bunga acuan sambil melihat transmisi kebijakan moneter ke perbankan.

“[Diperkirakan] flat di 5% ya. Iya, [ditahan] sambil melihat transmisi kebijakan moneter di bunga DPK [dana pihak ketiga] dan loan [pinjaman]di perbankan,” terang Andry kepada Bisnis, Rabu (17/9/2025). 

: Alasan BI Rate Perlu Ditahan pada Level 5,00% menurut Ekonom LPEM UI

Adapun pada tiga bulan terakhir 2025, Andry memperkirakan BI masih berpeluang memangkas suku bunga sekali lagi sebesar 25 bps. 

“Akhir tahun kita masih lihat ada potensi dipangkas sekali lagi 25 bps ke 4,75%,” ujarnya. 

: : Pengumuman BI Rate Hari Ini, Konsensus Ekonom Prediksi Suku Bunga Acuan Tetap 5,00%

Untuk diketahui, Andry merupakan salah satu ekonom atau analis yang perkiraannya dihimpun oleh Bloomberg. Konsensus yang dihimpun Bloomberg memperkirakan nilai median kebijakan suku bunga BI ditahan di level 5%. 

Pada bulan lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut keputusan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan itu telah didasarkan atas asesmen proyeksi dan berbagai arah ke depan.

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19 dan 20 Agustus 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5%,” ujarnya pada Pengumuman Hasil RDG Bulanan BI yang disiarkan secara daring, Rabu (20/8/2025).

Sejalan dengan hal tersebut, penurunan suku bunga juga dilakukan untuk suku bunga Deposit Facility sebesar 25 basis poin menjadi 4,25%, serta suku bunga Lending Facility menjadi 25 basis poin menjadi 5,75%.