Emiten sektor konsumer tersengat momentum Nataru, cermati rekomendasi sahamnya

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sederet emiten di sektor konsumer berpotensi mencatat kinerja yang lebih solid selama periode periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. 

Peningkatan belanja masyarakat pada akhir tahun kerap menjadi pendorong utama, sehingga momentum ini dinilai sebagai katalis positif bagi perusahaan konsumsi.

Sentimen musiman yang kuat di penghujung tahun 2025 ini juga dapat dimanfaatkan investor untuk membidik saham-saham konsumer dengan prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Lantas, mana saja saham konsumer yang layak dicermati?

Equity Analyst OCBC Sekuritas, Jessica Leonardy mengatakan beberapa emiten yang diperkirakan mendapat dorongan dari momentum Nataru ialah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Menurut Jessica, libur panjang akhir tahun biasanya mendorong peningkatan pengeluaran masyarakat, sehingga menjadi sentimen positif bagi AMRT dan MAPI. 

Ia menilai tren ini berpotensi berlanjut hingga kuartal I-2026, seiring kebiasaan masyarakat melakukan stok produk makanan, khususnya kebutuhan pokok. 

“Secara historis, kinerja AMRT di kuartal I dan kuartal IV memang cenderung lebih kuat dibanding kuartal lainnya. Sementara itu, performa MAPI pada kuartal IV juga paling solid dibandingkan kuartal lainnya,” kata Jessica kepada Kontan, Rabu (10/12/2025).

Untuk KLBF, momentum Nataru ikut memberi dampak positif, ditambah faktor cuaca yang memasuki musim hujan pada kuartal IV-2025 hingga kuartal I-2026. Kondisi ini meningkatkan permintaan produk Over-the-Counter (OTC), terutama produk imunitas seperti Bejo.

Sementara itu, Retail Research Analyst Sinarmas Sekuritas Cindy Alicia Ramadhania menilai emiten konsumer dan ritel umumnya menikmati momentum positif di akhir tahun.

Ini didorong oleh meningkatnya konsumsi di tengah banyaknya diskon akhir tahun ditambah momentum pembagian bonus bagi sejumlah pekerja. 

“Libur Nataru biasanya mendorong lonjakan konsumsi, aktivitas belanja, perjalanan, dan peningkatan permintaan barang kebutuhan rumah tangga,” ujar Cindy kepada Kontan, Rabu (10/12/2025).

Cindy berpendapat salah satu saham konsumer yang layak dicermati adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Secara teknikal, pergerakan saham JPFA menunjukkan kecenderungan bullish

Selain itu, tingginya konsumsi pada festive season tersebut diharapkan mendongkrak permintaan produk JPFA, yang pada akhirnya berpotensi tercermin dalam kinerja keuangan kuartal IV-2025 baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengamini secara historis momentum Nataru menjadi katalis penting bagi emiten karena mendorong peningkatan konsumsi masyarakat. 

Ratih menilai peningkatan permintaan ini berpengaruh positif untuk sektor konsumsi primer dan non primer, yang mendapatkan manfaat dari kenaikan belanja masyarakat terhadap kebutuhan pokok maupun produk discretionary seperti fesyen, elektronik, dan rekreasi. Sentimen tersebut juga dapat meningkatkan Same Store Sales Growth (SSSG) emiten sektor ritel.

Selain itu, sektor telekomunikasi juga mengalami kenaikan trafik data seiring meningkatnya aktivitas digital dan komunikasi masyarakat selama liburan. 

“Lonjakan trafik data ini tidak hanya meningkatkan volume penggunaan, tetapi juga berpotensi meningkatkan ARPU (Average Revenue Per User),” ujar Ratih kepada Kontan, Rabu (10/12/2025).

Rekomendasi Saham

Ratih merekomendasikan buy JPFA dengan target harga pada resistance di level Rp 2.850 dan support Rp 2.550, serta buy saham TLKM pada target harga resistance di Rp 3.800 dan support pada level Rp 3.420.

Sementara Jessica merekomendasikan buy saham KLBF, AMRT dan MAPI di target harga masing-masing Rp 1.560, Rp 2.900 dan Rp 1.800 per saham. Adapun Cindy menyarankan untuk mencermati pergerakan saham JPFA sambil memanfaatkan strategi buy on weakness.