Harga Emas Antam Selasa, 9 September 2025 Naik Tinggi, Tembus Rp 2.086.000 Per Gram

Ussindonesia.co.id – Kabar gembira bagi para investor dan peminat logam mulia, harga emas Antam kembali melonjak tajam. Pada perdagangan Selasa (9/9), harga emas Antam tercatat naik signifikan sebesar Rp 26.000, menembus angka Rp 2.086.000 per gram.

Kenaikan harga emas Antam ini menunjukkan performa yang jauh lebih tinggi dibandingkan posisi pada hari sebelumnya, Senin (8/9), yang masih berada di level Rp 2.060.000 per gram. Lonjakan ini tentu menjadi sorotan utama di pasar komoditas nasional.

Tak hanya harga jual, harga pembelian kembali (buyback) emas Antam juga ikut merangkak naik, memberikan keuntungan lebih bagi mereka yang ingin merealisasikan investasinya. Harga buyback kini mencapai Rp 1.933.000 per gram, menunjukkan kenaikan sebesar Rp 26.000 dari harga sebelumnya yang tercatat Rp 1.907.000 per gram. Dengan demikian, masyarakat yang berencana menjual koleksi emas batangan mereka akan mendapatkan harga yang lebih menguntungkan.

Kabar Duka, Suporter Ultras Garuda Meninggal Usai Laga Timnas Indonesia vs Lebanon

Peningkatan harga emas Antam ini menjadi berita sangat baik, terutama bagi pemilik emas batangan yang telah berinvestasi sejak November 2022. Pada periode tersebut, harga emas Antam berada di level Rp 936.000 per gram, jauh di bawah posisi saat ini. Artinya, investasi emas yang dilakukan kala itu kini menuai “cuan” besar.

Sebagai ilustrasi konkret, jika seseorang membeli 5 gram emas pada November 2022 dengan total biaya Rp 4.680.000, dan menjualnya pada harga sekarang, nilainya akan mencapai sekitar Rp 9.665.000 (belum termasuk pajak). Dari simulasi ini, keuntungan bersih yang diperoleh secara total dari penjualan 5 gram emas Antam yang dibeli pada tahun 2022 tersebut mencapai Rp 4.985.000, sebuah angka yang fantastis dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.

Pergerakan harga emas yang menguat di pasar domestik sejalan dengan dinamika di pasar global. Mengutip laporan Reuters, harga emas global juga mencapai puncak baru pada hari Selasa. Pemicunya adalah melemahnya dolar Amerika Serikat dan penurunan imbal hasil obligasi, di tengah spekulasi yang meningkat mengenai potensi pemotongan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), pada bulan ini. Kondisi ini secara alami meningkatkan permintaan dan daya tarik terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai.

Secara lebih spesifik, harga emas spot global mengalami kenaikan 0,5 persen, mencapai level USD 3.651,96 per ons pada pukul 04.30 GMT. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga tidak ketinggalan, melonjak 0,4 persen menjadi USD 3.690,90.

5 Makanan Enak Ini Bisa jadi Pengganti Nasi untuk Menu Santapan Harian, Mana yang Sudah Kamu Coba?

Data ekonomi Amerika Serikat turut memperkuat keyakinan pasar akan pemotongan suku bunga The Fed. Laporan terbaru menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melemah tajam pada bulan Agustus, diiringi peningkatan angka pengangguran ke level 4,3 persen, yang merupakan level tertinggi dalam hampir empat tahun. Indikator-indikator ini mengonfirmasi pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja, memberikan alasan kuat bagi The Fed untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter.

Para pedagang kini sangat yakin akan langkah The Fed tersebut. Berdasarkan alat FedWatch milik CME Group, terdapat peluang sebesar 89,4 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat bulan ini, dan peluang 10,6 persen untuk pemangkasan yang lebih agresif, yaitu 50 basis poin.

Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah secara langsung menekan nilai dolar AS dan imbal hasil obligasi, sehingga secara otomatis meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Kondisi ini menjadikan emas sebagai pilihan investasi yang lebih menarik dibandingkan aset berbasis bunga.

Terbukti, indeks dolar (.DXY) anjlok ke level terendah dalam hampir tujuh minggu terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas menjadi lebih terjangkau dan menarik bagi investor yang memegang mata uang lain. Di saat yang sama, patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga merosot ke level terendah dalam lima bulan, semakin memantapkan posisi emas sebagai aset pilihan dalam portofolio investasi.

3 Film Indonesia Tentang Sang Pejuang HAM Munir Said Thalib, Bisa jadi Tontonan Edukasi

Dalam perkembangan lain, Bank Sentral Eropa (ECB) secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan yang akan datang pada hari Kamis (11/9). Sementara itu, perhatian investor kini tertuju pada rilis data harga produsen AS pada hari Rabu dan data harga konsumen pada hari Kamis, yang akan menjadi petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan Federal Reserve.

Secara keseluruhan, harga emas telah menunjukkan performa yang luar biasa, melonjak 38 persen sepanjang tahun ini, sebuah kenaikan signifikan yang melanjutkan momentum dari lonjakan 27 persen yang tercatat pada tahun 2024. Kenaikan historis ini didukung oleh kombinasi faktor-faktor seperti dolar yang melemah, akumulasi emas yang kuat oleh bank sentral di seluruh dunia, pengaturan moneter yang cenderung dovish, serta meningkatnya ketidakpastian global yang mendorong permintaan akan aset safe-haven.

Untuk referensi, berikut ini adalah daftar lengkap harga emas Antam dari berbagai denominasi, mulai dari 1 gram hingga 1.000 gram, yang berlaku di Butik Emas LM, Graha Dipta Jakarta pada Selasa (9/9), belum termasuk pajak:

Jorge De Frutos Debut Bersama Timnas Spanyol, Warga Desa Kecil Navares de Enmedio Gelar Nonbar Meriah

Harga emas 1 gram: Rp 2.086.000

Harga emas 2 gram: Rp 4.112.000

Harga emas 3 gram: Rp 6.143.000

Harga emas 5 gram: Rp 10.205.000

Harga emas 10 gram: Rp 20.355.000

Harga emas 25 gram: Rp 50.762.000

Harga emas 50 gram: Rp 101.445.000

Harga emas 100 gram: Rp 202.812.000

Harga emas 250 gram: Rp 506.765.000

Harga emas 500 gram: Rp 1.013.320.000

Harga emas 1.000 gram: Rp 2.026.600.000