Harga Emas Kembali Tembus Rekor di US$4.179, Pasar Antisipasi Rate Cut The Fed

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Harga emas bertahan di rekor tertinggi pada kisaran US$4.100 per troy ounce seiring dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve dan meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Melansir Reuters pada Rabu (15/10/2025), harga emas di pasar spot naik 0,9% menjadi US$4.145,85 per troy ounce setelah sempat menyentuh rekor baru di level US$4.179,48 pada sesi sebelumnya. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 0,7% ke posisi US$4.163,40.

Sepanjang tahun berjalan, logam mulia ini telah melonjak sekitar 57% dan untuk pertama kalinya menembus level psikologis US$4.100 pada awal pekan ini.

: Membuka Jalan Masa Depan, Lewat Cicil dan Tabungan Emas Pegadaian

Kenaikan harga emas ditopang oleh sejumlah faktor, mulai dari ketidakpastian geopolitik, ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, pembelian masif oleh bank sentral, hingga arus masuk yang kuat ke produk investasi berbasis emas (ETF).

Analis dari Bank of America dan Société Générale bahkan memproyeksikan harga emas dapat mencapai US$5.000 per troy ounce pada 2026.

: : Harga Perak Melaju Lebih Kencang dari Emas, Simak Untung-Rugi Investasinya

“Kenaikan ketegangan dagang AS–China, penutupan sementara pemerintahan AS, serta ekspektasi terhadap pelonggaran kebijakan The Fed turut menopang harga emas,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist di Zaner Metals.

Grant menambahkan, ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif 100% terhadap barang-barang asal China, kebijakan balasan berupa biaya pelabuhan antar kedua negara, serta tren global menuju de-dolarisasi dapat mendorong harga emas mencapai US$5.000 per troy ounce pada pertengahan tahun depan.

: : Harga Emas Hari Ini Selasa, 14 Oktober di Pasar Spot Setelah Mencapai Rekor ATH Baru

Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan akhir bulan ini, menurut pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Senin (13/10/2025).

Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah. Pasar saat ini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam rapat bulan ini, dan kemungkinan langkah serupa akan diambil pada Desember mendatang.

“Berdasarkan data yang kami miliki, prospek lapangan kerja dan inflasi tidak banyak berubah sejak pertemuan kami pada September lalu,” kata Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di pertemuan tahunan National Association for Business Economics.

Selain emas, harga perak spot yang juga terdorong oleh faktor serupa dan kondisi pasokan yang ketat sempat menyentuh rekor baru di US$53,60 per troy ounce, sebelum terkoreksi 0,9% ke level US$51,86.

Sementara itu, harga platinum turun tipis 0,3% ke US$1.640,76 dan palladium menguat 3,2% ke US$1.521,50 per troy ounce.