
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan tertekan pada pekan depan karena secara teknikal, indikator menunjukkan tren pelemahan yang berisiko membawa indeks menguji level psikologis baru.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menjelaskan bahwa pada penutupan perdagangan Jumat (19/12/2025), IHSG parkir di zona merah pada level 8.609,55 atau terkoreksi 0,10%. Pelemahan ini beriringan dengan nilai tukar rupiah yang berlanjut terkoreksi ke level Rp16.750 per dolar AS.
“Secara teknikal, IHSG ditutup di bawah level MA5 dan MA20. Negative slope MACD melebar dan. Stochastic RSI melemah di area oversold namun belum menunjukkan indikasi reversal,” ujar Valdy, dikutip Minggu (21/12/2025).
Berdasarkan analisis tersebut, Phintraco Sekuritas menetapkan area support IHSG di level 8.500, dengan titik pivot 8.600, dan resistance di level 8.700.
Valdy memperkirakan bahwa indeks komposit juga berpotensi melanjutkan koreksi untuk menguji rentang 8.500–8.550 dalam jangka pendek.
Dari domestik, pasar mencermati kinerja sektor otomotif yang mengalami pelemahan. Data penjualan mobil nasional pada November 2025 tercatat turun 0,8% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi 74.252 unit.
: 9 Calon Emiten Antre IPO, BEI: Ada 6 Perusahaan Aset Jumbo
Meski melambat dibanding penurunan Oktober sebesar 4,4% YoY, total penjualan sepanjang Januari–November 2025 baru mencapai 710.000 unit atau terkoreksi sekitar 10% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sentimen kian menantang setelah pemerintah mengindikasikan tidak akan melanjutkan insentif kendaraan listrik (EV) pada 2026. Langkah ini bertujuan mendorong produsen membangun fasilitas produksi lokal di Indonesia.
Dari mancanegara, Bank of Japan (BoJ) baru saja menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, level tertinggi dalam 30 tahun terakhir.
“Kenaikan ini merupakan yang kedua kalinya pada 2025. BoJ memberi sinyal potensi kenaikan lanjutan jika inflasi tetap tinggi, meskipun yen Jepang justru melemah karena ketidakpastian frekuensi kenaikan berikutnya,” ucap Valdy.
Meski IHSG cenderung bergerak di zona merah, Valdy menyatakan investor dapat mencermati sejumlah saham yang memiliki fundamental solid atau potensi teknikal menarik untuk diperdagangkan pekan depan.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham pilihan, di antaranya PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO), PT Indosat Tbk. (ISAT), PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR).
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.