IHSG berpotensi tembus level 10.000, cermati saham pilihan analis

Ussindonesia.co.id  JAKARTA. Sejumlah analis memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mencapai level 9.000. Bahkan, dalam skenario bullish indeks komposit Tanah Air ini berpotensi menyentuh 10.000. 

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza C. Suryanata menilai pasar saham dalam negeri masih menjadi tujuan investasi oleh investor asing. Sebab, pasar saham emerging market, termasuk Indonesia punya valuasi yang relatif atraktif. 

Dia menyoroti pasar saham tengah menanti sejumlah wacana kebijakan. Yakni, peningkatan batas minimal free float dari 7,5% menjadi 20%–30% yang akan dilakukan secara bertahap oleh otoritas. 

Saham RI Masih Undervalued, IHSG Berpeluang Tembus 10.000 di 2026

“Saat ini batas minimal free float masih 7,5%, kalau wacana ini terealisasi makan akan ada guyuran ke pasar saham,” jelas Liza dalam paparan Market Outlook 2026 pekan lalu. 

Liza menekankan selama tren positif tetap terjaga, bukan tidak mungkin IHSG berpeluang mencapai level 10.000 hingga 10.200 sampai akhir 2025. Kiwoom Sekuritas juga menilai ada potensi perbaikan aliran dana investor asing. 

Head of Research Panin Sekuritas Nico Laurens menimpali, secara historis setiap rupiah melemah, IHSG juga ikut terkoreksi. Ini bisa menjadi indikator awal ini memprediksi arah IHSG. 

Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Jumat (19/12)

Para ekonom memproyeksikan nilai tukar rupiah bisa mencapai ke level Rp 16.266 per dolar Amerika Serikat (AS). Dengan proyeksi tersebut, Nico menilai ada katalis positif dari pergerakan rupiah. 

Dari sisi valuasi, dalam hitungan Panin Sekuritas, PE IHSG untuk 2025 berada di posisi 14,8 kali. Angka itu berada di bawah rata-rata bursa global di level 16,1 kali.

Untuk 2026, valuasi IHSG berada di posisi 13 kali PE masih di bawah rata-rata valuasi global yang diproyeksikan mencapai 14,9 kali. Namun Nico mencermati tidak semua sesuatu valuasi murah bisa cepat naik. 

“Kalau sudah murah dan bisa tumbuh seharusnya, kenaikannya bisa kencang. Tahun depan, kami ekspektasi ada pertumbuhan laba emiten yang lebih tinggi 13,8% di 2026 dari 2,2% ” kata Nico dalam paparannya. 

Setali tiga uang, Head of Strategy and Equity Analyst Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menyebut pergerakan IHSG akan didorong oleh percepatan pertumbuhan laba bersih para emiten. 

IHSG Menguat 0,42% ke 8.645 Hari Ini (22/12), Asing Net Buy Rp 1,34 Triliun

Joezer juga menilai tingkat likuiditas juga menjadi faktor bagai IHSG. Di mana, Mandiri Sekuritas memproyeksikan Bank Indonesia (BI) masih punya ruang untuk memangkas BI Rate sekitar 50 bps di 2026. 

Lebih lanjut, Mandiri Sekuritas memproyeksikan IHSG bisa melaju ke posisi 9.050 hingga akhir 2026. Sementara pada skenario posisi bull IHSG bisa ke 9.350 dan skenario bear di 7.670.

Adapun sektor pilihan Mandiri Sekuritas meliputi keuangan, emas dan tembaga (copper and gold), alat berat, retail, konsumer, kesehatan, teknologi, dan sektor unggulan lainnya, 

Sementara itu, pada skenario dasar Panin Sekuritas memproyeksikan IHSG bisa mencapai 9.340 di 2026. Dalam skenario bear, IHSG diperkirakan ke posisi 8.224 dan skenario bull IHSG dapat melaju ke 9.724. 

Aksi Profit Taking Membayangi Laju Kencang IHSG Jelang Akhir Tahun 2025

Ada tiga sektor unggulan Panin Sekuritas untuk 2024, yaitu perbankan emas dan poultry. Sejalan dengan itu, Panin Sekuritas menyematkan rating overweight ke tiga sektor itu. 

  JPFA Chart by TradingView  

Di sisi lain, sektor pilihan Kiwoom Sekuritas jatuh pada sektor konsumer, perbankan, telekomunikasi, energi, dan infrastruktur dengan saham unggulan JPFA, KLBF, SSMS, TLKM, JSMR, ASII, BBNI, dan BBCA.