IHSG dibuka lesu, saham BUMI, SUPA, hingga BBCA merosot

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka turun ke level 8.628,54 pada perdagangan hari ini, Selasa (23/12/2025). Sejumlah saham dengan transaksi tinggi seperti PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) hingga PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melorot.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di posisi 8.656,65 pada perdagangan hari ini. IHSG melemah 0,20% menuju ke posisi 8.628,54 pada pukul 09.05 WIB.

Pada awal perdagangan, IHSG bergerak di rentang terbawah 8.624,47 dan tertinggi 8.667,73. Adapun, kapitalisasi pasar alias market cap saat pembukaan mencapai Rp15.787 triliun.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, deretan saham dengan nilai transaksi saham tinggi di pasar dibuka melemah. Harga saham BUMI, misalnya, melorot 2,03%.

Selain itu, saham PT Super Bank Indonesia Tbk. (SUPA) anjlok 12,38%. Saham lainnya PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) turun 0,87% dan BBCA turun 0,92%.

Di sisi lain, saham emiten emas seperti BRMS naik 1,29%, ANTM menguat 1,25%, HRTA melejit 7,2%, dan ARCI terapresiasi 2,38%. 

: Harga Emas Antam Hari Ini (23/12) Rekor Lagi Sentuh Rp2.561.000 per Gram

Pada perdagangan sebelumnya, Senin (22/12/2025), IHSG ditutup menguat sebesar 0,42% ke level 8.645,84.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai secara teknikal, mengacu Stochastic RSI, IHSG masih berada di area oversold. Volume beli mulai meningkat, sehingga diperkirakan IHSG berpotensi bergerak menguat menguji level 8.680-8.700.

Terdapat sejumlah sentimen yang akan menyertai pergerakan IHSG. Pertumbuhan uang beredar atau M2 di Indonesia pada November 2025 tumbuh sebesar 8,3% secara tahunan (year on year/YoY), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 7,7% YoY di Oktober 2025.  

Dari luar negeri, bank sentral China mempertahankan suku bunga pinjaman 1 tahun dan 5 tahun masing-masing pada level 3% dan 3,5% di Desember 2025. Ini merupakan level terendah dan sudah dipertahankan selama tujuh bulan berturut-turut.

Dari AS, dijadwalkan akan dirilis data Durable Goods Orders periode Oktober 2025 yang diperkirakan tumbuh 0,3% secara kuartalan dari 0,5 di September 2025. Investor juga menantikan data pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal III/2025.

IDX COMPOSITE INDEX – TradingView

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.