IHSG Ditutup Turun Tipis ke 8.370, Bursa Asia Kompak Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi perdagangan sore ini, Jumat (14/11), di zona merah. Setelah melewati fluktuasi sepanjang hari, IHSG ditutup melemah tipis 0,02 persen, mengakhiri perdagangan di posisi 8.370,4.

Meski IHSG menunjukkan pelemahan, kinerja Indeks LQ45 justru sedikit menguat. Indeks saham unggulan ini berhasil ditutup naik 0,33 persen, mencapai level 844,12. Gambaran aktivitas pasar pada hari itu menunjukkan bahwa sebanyak 221 saham berhasil menguat, sementara 458 saham mengalami penurunan, dan 136 saham tetap stagnan tanpa perubahan harga.

Aktivitas perdagangan secara keseluruhan cukup ramai, dengan frekuensi transaksi mencapai 2,4 juta kali. Total volume perdagangan tercatat sebanyak 43,7 miliar saham, menghasilkan nilai transaksi yang signifikan sebesar Rp 20,13 triliun. Angka ini mencerminkan dinamika pasar yang tinggi meskipun IHSG mengalami koreksi minor.

Sejumlah saham mencatat koreksi signifikan dan masuk dalam daftar top losers sore ini. Di antaranya adalah Estika Tata Tiara yang anjlok 14,74 persen ke level 665, diikuti oleh Saranacentral Bajatama yang turun 14,21 persen menjadi 169. Trisula Textole Industries juga mencatat penurunan tajam sebesar 13,64 persen ke posisi 76, serta Saraswanti Indoland Development yang terkoreksi 7,26 persen menjadi 1155.

Di tengah pelemahan pasar saham domestik, nilai tukar rupiah justru menunjukkan kinerja yang positif. Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini berhasil menguat 21,00 poin atau sekitar 0,13 persen, diperdagangkan pada level Rp 16.707 terhadap dolar AS. Penguatan mata uang garuda ini menjadi sedikit penyeimbang di tengah sentimen negatif dari pasar ekuitas.

Kondisi pelemahan pasar saham tidak hanya terjadi di Indonesia. Bursa saham utama di Asia juga kompak bergerak di zona merah, mencerminkan sentimen negatif regional. Indeks Nikkei 225 di Jepang terpangkas 1,77 persen ke 50.376,5, sedangkan Indeks Hang Seng di Hong Kong anjlok 1,85 persen ke 26.572,46. Indeks SSE Composite di China juga ikut turun 0,97 persen ke 3.990,48, dan Indeks Straits Times di Singapura melemah 0,82 persen ke 4.538. Penurunan serentak di bursa saham Asia ini mengindikasikan tekanan pasar yang lebih luas pada hari Jumat tersebut.