IHSG Hari Ini: Suku Bunga BI Diumumkan, Investor Siap-Siap?

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menunjukkan penguatan signifikan dalam sepekan ke depan. Optimisme ini didorong oleh dua sentimen utama yang dinantikan pasar: potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dan rilis data ekonomi krusial dari Amerika Serikat.

Menurut Indri Liftiany Travelin Yunus, Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), kebijakan suku bunga domestik akan menjadi katalis utama bagi pergerakan pasar modal Indonesia pekan ini. Bank Indonesia diestimasi akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, membawa tingkat bunga ke level 4,5%. Penurunan ini, jika terealisasi, akan menandai pemangkasan kelima kalinya, memberikan sinyal positif bagi sektor-sektor sensitif terhadap suku bunga.

Bersamaan dengan pengumuman suku bunga domestik, perhatian investor juga akan tertuju pada rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat. Data tersebut meliputi initial jobless claims yang dapat mengindikasikan kondisi pasar tenaga kerja AS, serta proyeksi kenaikan inflasi tahunan AS untuk bulan September. Inflasi AS diprediksi naik tipis menjadi 3% dari sebelumnya 2,9%, sebuah angka yang akan diamati ketat oleh pasar global.

Menyikapi kombinasi sentimen tersebut, Indri memperkirakan IHSG akan bergerak dalam fase variatif namun cenderung menguat. Dalam risetnya pada Senin (20/10/2025), ia menetapkan level support IHSG di angka 7.730 dan level resistance di 8.100. Rentang ini memberikan gambaran potensi pergerakan indeks di tengah dinamika pasar.

Lebih lanjut, Indri menjelaskan bahwa kondisi pasar modal Indonesia masih akan dipengaruhi oleh sentimen dari pekan sebelumnya. Setelah mengalami koreksi, pelaku pasar diantisipasi akan memanfaatkan momentum ini untuk mengoleksi saham-saham dengan valuasi yang menarik. Strategi ini mencerminkan upaya investor untuk mencari peluang di tengah harga yang lebih rendah.

Indri menegaskan, diversifikasi akan menjadi fokus utama pengalokasian dana di pasar. Investor disarankan untuk mengalokasikan portofolio pada sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan, properti, dan infrastruktur, yang berpotensi diuntungkan dari pemangkasan suku bunga. Selain itu, emiten-emiten di sektor komoditas, khususnya emas, dipandang memiliki momentum yang baik. Tak ketinggalan, saham-saham konglomerasi juga diprediksi akan menarik perhatian sebagai bagian dari strategi diversifikasi tersebut.

Ringkasan

IHSG diproyeksikan menguat dalam sepekan ke depan didorong oleh potensi pemangkasan suku bunga BI dan rilis data ekonomi AS. Bank Indonesia diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, yang akan menjadi katalis positif bagi sektor-sektor sensitif terhadap suku bunga.

Investor juga akan memperhatikan rilis data ekonomi AS, termasuk initial jobless claims dan proyeksi inflasi. Analis merekomendasikan diversifikasi portofolio ke sektor perbankan, properti, infrastruktur, komoditas (terutama emas), dan saham-saham konglomerasi untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari sentimen pasar.