Ussindonesia.co.id, JAKARTA. Pergerakan positif mewarnai penutupan perdagangan saham pada hari Rabu, 27 Agustus 2025, ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membukukan penguatan signifikan. Indeks acuan ini ditutup pada level 7.936,17, terapresiasi sebesar 30,41 poin atau setara dengan 0,38% dari posisi pembukaan.
Kenaikan IHSG ini didukung oleh sentimen positif di pasar, tercermin dari dominasi saham-saham yang menguat. Tercatat, 335 saham mengalami kenaikan harga, sementara 327 saham melemah, dan 142 saham lainnya tetap stagnan sepanjang sesi perdagangan.
Dukungan terhadap laju IHSG juga datang dari kinerja enam indeks sektoral yang bergerak di zona hijau. Di sisi lain, lima indeks sektoral lainnya tidak mampu mengikuti tren positif ini dan justru berakhir di zona merah, menunjukkan dinamika yang bervariasi di antara sektor-sektor industri.
Sektor perindustrian menjadi pemimpin penguatan dengan lonjakan 2,34%. Disusul kemudian oleh sektor properti yang tumbuh 2,15%, serta sektor barang baku yang juga menunjukkan performa impresif dengan kenaikan 2,13%.
Kontras dengan penguatan tersebut, sektor teknologi mengalami pelemahan terdalam dengan penurunan 0,96%. Selanjutnya, sektor barang konsumen siklikal ikut terkoreksi 0,89%, diikuti oleh sektor barang konsumen non siklikal yang melemah 0,60%.
Secara keseluruhan, aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada hari tersebut cukup dinamis. Total volume perdagangan saham tercatat mencapai 39,32 miliar lembar saham, dengan nilai transaksi harian yang fantastis sebesar Rp 19,01 triliun.
Di antara jajaran saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memimpin daftar top gainers dengan kenaikan harga sebesar 7,17%. Kinerja cemerlang juga ditunjukkan oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang melesat 6,08%, serta PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang menguat 5,85%.
Namun, tidak semua saham LQ45 mampu mempertahankan performa positif. Daftar top losers dipuncaki oleh PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) dengan penurunan signifikan 6,76%. Menyusul di belakangnya adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang terkoreksi 4,17%, dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang ditutup melemah 3,44%.
