Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Sejumlah saham big caps seperti DSSA, BBCA hingga BRPT terpantau memuncaki top leaders yang menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level penutupan tertinggi (all time high) pada perdagangan hari ini, Jumat (19/9/2025).
Berdasarkan data RTI Infokom pukul 16.00 WIB IHSG ditutup pada posisi 8.051,11 atau naik 0,53%, memecahkan rekor penutupan tertinggi sebelumnya di level level 8.025,17 yang digapai pada Rabu (17/9/2025). Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.983-8.051.
Tercatat, 301 saham menguat, 350 saham melemah, dan 148 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau naik ke posisi Rp14.661 triliun.
: IHSG Ditutup Menguat ke 8.051, Saham BRMS, BRPT, dan BBCA Melaju
Mengutip data Bloomberg, saham Grup Sinarmas DSSA menjadi motor utama penopang indeks komposit sepanjang hari ini. Saham DSSA menguat 4,06% dan menopang gerak IHSG sebesar 18,74 poin.
Posisi kedua saham penopang IHSG ada emiten bank Jumbo BBCA yang naik 1,30% dan berkontribusi menopang laju IHSG hari ini sebesar 7,15 poin.
: : IHSG Stabil di Atas Level 8.000, Bisa Pikat Masuk Investor Asing?
Saham yang menjadi motor IHSG berikutnya PT Astra International Tbk. (ASII). Emiten konglomerasi itu mengalami penguatan 2,69% hari ini dan berkontribusi terhadap IHSG sebesar 6,67 poin.
Sementara itu, saham lainnya yang menjadi penopang IHSG hari ini ialah BRPT yang menguat 3,45% dan berkontribusi 6,23 poin dalam pergerakan IHSG. Selanjutnya saham IMPC juga masuk daftar top leaders dengan kontribusi 3,08 poin.
: : Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini Jumat, 19 September 2025
Posisi selanjutnya ada saham CPIN yang menguat 2,73% dan berkontribusi mendongkrak laju IHSG sebesar 1,84 poin. Emiten Grup Salim INDF juga menopang laju IHSG dengan tambahan 1,80 poin usai sahamnya naik 2,29% hari ini.
Terakhir diurutan ke-9 dan 10 ada saham BNLI dan ICBP yang menguat masing-masing 5,06% dan 2,92% dengan kontribusi menopang laju indeks komposit hari ini sebesar 1,74 poin dan 1,52 poin.
Berikut Daftar Top Leaders atau Saham Penggerak IHSG Hari Ini:
- DSSA: (18,74 Poin)
- BRMS: (10,67 Poin)
- BBCA: (7,15 Poin)
- ASII: (6,67 Poin)
- BRPT: (6,23 Poin)
- IMPC: (3,08 Poin)
- CPIN: (1,84 Poin)
- INDF: (1,80 Poin)
- BNLI: (1,74 Poin)
- ICBP: (1,52 Poin)
Sebelumnya, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG yang menguat pada perdagangan hari ini. Setelah pada perdagangan kemarin mengalami koreksi 0,21% ke level 8.008 dan disertai dengan munculnya tekanan jual, kini, skenario terbaik IHSG disebut berpeluang menguat ke level 8.102–8.125, dengan secara teknikal berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 3.
“Namun waspadai, worst case IHSG sudah menyelesaikan wave [b] dari wave 2,” katanya dalam riset yang dipublikasikan Jumat (19/9/2025).
Herditya merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), yang pada perdagangan kemarin mengalami koreksi 1,91% ke Rp7.700 dan disertai dengan tekanan jual.
Hari ini, BBCA direkomendasikan buy on weakness pada level Rp7.175–7.525, dengan target harga Rp8.175 dan Rp8.500 per lembar. Namun, jika tekanan jual berlanjut, Herditya merekomendasikan stop loss di area kurang dari Rp7.000.
“Kami perkirakan, posisi BBCA saat ini sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] dari wave Y,” katanya.
Selain itu, Herditya turut merekomendasikan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang pada perdagangan kemarin telah mengalami penguatan 4,98% ke level Rp1.580. Meskipun begitu, Herditya masih merekomendasikan buy on weakness terhadap saham CUAN di harga Rp1.510–Rp1.565, dengan target harga Rp1.625 dan Rp1.675.
Selanjutnya, saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) direkomendasikan dengan target harga Rp615 dan Rp645. Pada perdagangan kemarin, MTEL telah terkoreksi 0,83% ke Rp595 per lembar. Dia merekomendasikan buy on weakness di level Rp580–Rp595, dengan stop loss di area kurang dari Rp575.
“MTEL terkoreksi dan disertai dengan munculnya tekanan jual, penguatannya pun belum mampu menembus MA200. Kami perkirakan, posisi MTEL sedang berada di awal wave (iii) dari wave [i] dari wave 3,” tambahnya.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.