IHSG Sempat Turun 2%, BEI Tegaskan Fundamental Pasar Masih Kuat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok signifikan pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat (29/8/2025), mencatat penurunan sebesar 2,27% ke level 7.771. Pelemahan pasar ini tak lepas dari pengaruh memanasnya kondisi politik domestik yang menciptakan sentimen negatif di kalangan investor.

Di tengah gejolak pasar yang menekan indeks, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, memberikan pernyataan menenangkan. Ia menegaskan bahwa secara fundamental, pasar saham Indonesia masih sangat solid dan kuat, mampu menopang tantangan yang ada.

Jeffrey menjelaskan bahwa kekuatan fundamental pasar adalah prioritas utama. Menurutnya, “Kalau dari Bursa, kami melihat fundamental pasar kita itu kuat. Kemudian, jika terjadi fluktuasi indeks, mengingat IHSG sebelumnya telah mencapai level tertinggi, maka koreksi yang bersifat teknikal ini adalah hal yang wajar,” ujarnya di gedung BEI, Jumat (29/8/2025).

Menyikapi penurunan IHSG yang terjadi, Jeffrey memastikan bahwa pihak bursa tidak akan mengambil langkah intervensi maupun melakukan penyesuaian kebijakan khusus. BEI memilih untuk tetap membiarkan mekanisme pasar bekerja secara alami.

Ia kembali menekankan, “Yang penting, sekali lagi, fundamental kita yakin masih sangat kuat.” Namun, ia juga mengingatkan para investor untuk selalu mengambil keputusan investasi secara rasional dan cermat, sebuah pesan yang kerap disampaikan BEI dalam berbagai kesempatan.

Kinerja buruk IHSG tercermin dari dominasi pelemahan di hampir seluruh sektor. Tercatat, 10 dari 11 indeks sektoral BEI kompak merosot pada sesi pertama. Sektor yang mengalami koreksi paling dalam adalah sektor barang konsumen non primer, yang ambles hingga 4,69%.

Pelemahan signifikan juga terjadi pada sektor infrastruktur yang melemah 3,50%, diikuti oleh sektor barang baku turun 3,47%, sektor properti dan real estate terkoreksi 3,41%, serta sektor energi yang anjlok 2,77%.

Beberapa sektor lain yang turut tertekan meliputi sektor keuangan dengan penurunan 2,55%, sektor teknologi melemah 2,47%, sektor transportasi dan logistik yang terkoreksi 1,79%, sektor kesehatan turun 1,76%, dan sektor konsumen non siklikal melemah 1,70%.

Di tengah tren negatif ini, hanya sektor industri yang berhasil melawan arus. Sektor tersebut mencatat penguatan tipis sebesar 0,13% pada sesi pertama perdagangan, menjadi satu-satunya yang bertahan di zona hijau.