IHSG Terbang Tinggi! Saham Bank Raksasa Variatif, Cek Update 2 September

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menorehkan kinerja positif pada penutupan perdagangan Selasa, 2 September 2025. IHSG ditutup melambung 65,51 poin atau 0,85%, mencapai level 7.801,58 yang optimis.

Pergerakan positif ini ditopang oleh dominasi sentimen beli di pasar, di mana sebanyak 576 saham berhasil menguat, berbanding terbalik dengan 126 saham yang melemah, serta 101 saham yang stagnan. Penguatan signifikan indeks ini terutama didorong oleh kinerja cemerlang sejumlah sektor serta lonjakan harga saham-saham unggulan seperti ANTM, MEDC, dan BRPT yang tercatat sebagai top gainers di LQ45, meskipun pergerakan saham-saham perbankan besar justru menunjukkan variasi.

Saham Big Banks Melemah Tipis

Namun, di tengah euforia penguatan IHSG, kinerja saham-saham berkapitalisasi pasar besar dari sektor perbankan atau yang dikenal sebagai “big banks” justru bergerak berbeda. Hingga penutupan perdagangan pukul 16.00 WIB, tiga dari empat bank besar — BMRI, BBRI, dan BBNI — mencatatkan pelemahan tipis, sedangkan BBCA berhasil mempertahankan posisinya tanpa perubahan.

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menutup sesi perdagangan pada harga Rp 8.000 per saham, menunjukkan stabilitas dengan perubahan 0,00% dari penutupan sebelumnya. Meskipun sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp 8.175, saham ini kembali terkoreksi menjelang akhir sesi.

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengalami pelemahan paling signifikan di antara “big banks”, ditutup pada level Rp 4.570 per saham. Ini merupakan penurunan 0,65% dibandingkan penutupan Senin, 1 September. Saham BMRI sempat menunjukkan kekuatan dengan menyentuh Rp 4.670, sebelum akhirnya berbalik arah dan melemah.

  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga tidak luput dari tekanan jual, dengan penutupan di harga Rp 3.960 per saham. Ini mencerminkan pelemahan sebesar 0,50% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

  • Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengakhiri perdagangan di level Rp 4.310 per saham, mencatatkan penurunan tipis 0,23% dari penutupan Senin, 1 September.

 
BBNI Chart by TradingView
 

Pelemahan pada saham-saham perbankan raksasa ini, meskipun IHSG secara keseluruhan menguat, mengindikasikan adanya aksi profit taking yang dilakukan investor setelah reli harga yang cukup panjang sebelumnya. Mengingat dominasi kapitalisasi pasar yang dimiliki oleh saham-saham big banks, pergerakan mereka akan terus menjadi indikator krusial dalam menentukan arah dan stabilitas Indeks Harga Saham Gabungan di masa mendatang.

Ringkasan

IHSG ditutup positif pada 2 September 2025, naik 0,85% ke level 7.801,58, didorong oleh dominasi sentimen beli dengan 576 saham menguat. Saham-saham seperti ANTM, MEDC, dan BRPT menjadi pendorong utama penguatan, meskipun terdapat variasi dalam pergerakan saham-saham perbankan besar.

Saham-saham big banks seperti BMRI, BBRI, dan BBNI mengalami pelemahan tipis, sementara BBCA stagnan. Pelemahan ini mengindikasikan adanya aksi profit taking oleh investor setelah reli harga sebelumnya. Pergerakan saham-saham big banks akan terus menjadi indikator penting bagi arah dan stabilitas IHSG.