Ini Alasan Mitratel (MTEL) Buyback Saham Rp1 Triliun

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) emiten telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) mengetok keputusan strategis untuk memperkuat fundamental, salah satunya melalui aksi pembelian kembali saham (buyback).

Para pemegang saham menyetujui rencana buyback dengan alokasi dana maksimal sebesar Rp1 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 4,12% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dari emiten menara itu, kemudian akan berjalan paling lama 12 bulan sejak keputusan disahkan. 

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko optimistis keputusan ini akan memperkuat struktur keuangan perseroan ke depan. Pihaknya pun mengapresiasi kepercayaan para pemegang saham yang telah mendukung langkah tersebut.

Buyback saham ini merupakan wujud komitmen perseroan dalam upaya memberikan nilai jangka panjang yang optimal bagi investor,” jelasnya dalam keterangan resmi selepas RUPSLB, Rabu (17/9/2025).

Sekadar informasi, dalam keterbukaan informasi rencana buyback, langkah ini merupakan upaya mengoptimalkan excess kas perseroan untuk meningkatkan return kepada pemegang saham.

: Profil Ibnu Sulistyo Riza Pradipto, Komisaris Mitratel (MTEL) dari Keluarga Cendana

Selain itu, manajemen MTEL pun memandang perlu adanya fleksibilitas yang memungkinkan perseroan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham. Tujuannya untuk mendukung tingkat harga saham yang mencerminkan nilai atau kinerja perseroan yang sebenarnya, serta untuk menjaga kepercayaan investor.

“Dengan keputusan penting dalam RUPSLB kali ini, Mitratel tidak hanya memperkuat struktur keuangan melalui buyback saham, tetapi juga mempertegas posisi sebagai perusahaan yang mengedepankan keberlanjutan dan tata kelola yang baik,” tambahnya.

Theodorus meyakini hasil keputusan RUPSLB anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) ini juga menjadi momentum untuk menegaskan pencapaian pihaknya dalam beberapa tahun terakhir. 

Salah satunya, berhasil memperluas portofolio menara hingga lebih dari 39.000 menara yang tersebar di seluruh Indonesia, menjadikan MTEL sebagai perusahaan menara telekomunikasi dengan portofolio terbesar di Asia Tenggara. 

Perseroan juga mencatat pertumbuhan pendapatan, didukung kontrak jangka panjang dengan operator telekomunikasi utama di Indonesia.

: Ini Daftar Komisaris dan Direksi Telkom (TLKM) yang Baru

Sejalan dengan strategi pertumbuhan bisnis, MTEL juga menempatkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) sebagai prioritas utama. 

Perseroan berkomitmen mengembangkan green tower berbasis energi terbarukan dan teknologi hemat energi, mendukung program pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi menara, serta aktif dalam inisiatif pendidikan, kesehatan dan ekonomi lokal. 

Sementara itu, RUPSLB kali ini juga mengetok penyegaran pada jajaran komisaris MTEL, yakini penunjukkan Komisaris Independen, Ibnu Sulistyo Riza Pradipto yang memiliki pengalaman dalam memimpin berbagai usaha yang mendorong inovasi, pertumbuhan, pemberdayaan dan komunitas.

“Ini akan memperkuat tata kelola perusahaan serta mendorong sinergi yang lebih baik antara manajemen dan dewan komisaris dalam merealisasikan strategi pertumbuhan Mitratel di masa mendatang,” tutup Theodorus.

Berikut susunan Dewan Komisaris terbaru MTEL terkini menjadi: 

Komisaris Utama: Fadli Tri Hartono 

Komisaris Independen: Gunawan Susanto 

Komisaris Independen: Ibnu Sulistyo Riza Pradipto 

Komisaris: Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka 

Komisaris: Mira Tayyiba 

Komisaris: Faisal Amir Masduki