Investor Cirebon Raya Naik 21%, Transaksi Saham Sentuh Rp2 Triliun

Ussindonesia.co.id , CIREBON – Kinerja pasar modal di wilayah Ciayumajakuning menunjukkan pertumbuhan positif hingga Agustus 2025.

Jumlah investor pasar modal meningkat signifikan, tercatat sebanyak 368,58 ribu Single Investor Identification (SID), atau tumbuh 21,69% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menunjukkan akumulasi transaksi saham di wilayah ini mencapai Rp2,06 triliun, meningkat 68,31% secara tahunan. 

: OJK Dorong Merger Dua BPR di Kabupaten Cirebon

Seluruh peningkatan indikator tersebut mencerminkan kesadaran dan literasi masyarakat terhadap pasar modal yang semakin membaik, sekaligus menandai optimisme masyarakat untuk menanamkan investasi di instrumen saham.

Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib, menilai pertumbuhan jumlah investor dan transaksi saham ini sebagai sinyal positif bagi perkembangan pasar modal regional. 

: : Cirebon Bangun Rantai Pasok Efisien Lewat Gapura Pangan

“Pertumbuhan investor dan transaksi yang cukup tinggi menunjukkan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap manfaat investasi di pasar modal,” ujarnya, Senin (24/11/2025).

Agus menjelaskan, peningkatan literasi investasi tidak hanya terlihat dari jumlah investor, tetapi juga dari tren transaksi yang semakin aktif. 

: : Ekspor Sepatu dari Kabupaten Cirebon Tembus US$103 Juta

Aktivitas perdagangan saham yang melonjak hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya menunjukkan minat masyarakat untuk ikut serta dalam pergerakan pasar modal, termasuk generasi muda yang mulai mengenal instrumen investasi lebih dini.

Selain itu, Agus menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan bagi masyarakat agar memahami risiko dan peluang investasi di pasar modal. 

OJK Cirebon terus menggencarkan program literasi dan inklusi keuangan, bekerja sama dengan berbagai institusi, seperti universitas, komunitas bisnis, serta pelaku industri keuangan lokal. 

“Kami mendorong masyarakat tidak hanya untuk berinvestasi, tetapi juga untuk cerdas dalam mengambil keputusan investasi,” imbuhnya.

Pertumbuhan investor ini sejalan dengan tren nasional yang menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap instrumen pasar modal sebagai alternatif investasi jangka panjang. 

Agus menambahkan, kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal juga didorong oleh stabilitas ekonomi regional dan transparansi informasi dari perusahaan tercatat.

Data OJK Cirebon mencatat, dari total 368,581 investor di Ciayumajakuning, sebagian besar merupakan investor ritel yang aktif melakukan transaksi saham. Lonjakan transaksi senilai Rp2,06 triliun hingga Agustus 2025 menunjukkan masyarakat tidak hanya membuka akun investasi, tetapi juga mulai aktif berpartisipasi dalam pergerakan pasar.

Agus mengatakan, peningkatan optimisme masyarakat ini turut menjadi dorongan bagi pertumbuhan industri pasar modal lokal. Perusahaan tercatat semakin gencar melakukan penawaran saham dan obligasi, sementara lembaga keuangan menyiapkan berbagai produk yang mendukung investasi ritel. 

“Sinergi antara peningkatan literasi, transparansi informasi, dan produk investasi yang beragam akan memperkuat fondasi pasar modal regional,” kata Agus.

Tidak hanya itu, OJK Cirebon berkomitmen untuk terus memantau perkembangan pasar modal di Ciayumajakuning, termasuk pertumbuhan jumlah investor dan volume transaksi saham. 

Agus menegaskan, pengawasan yang ketat dan edukasi yang berkelanjutan menjadi kunci agar masyarakat dapat berinvestasi secara aman dan cerdas.

Dengan pertumbuhan investor lebih dari 20% dan transaksi saham melonjak hampir 70 persen secara tahunan, pasar modal Ciayumajakuning menunjukkan dinamika positif. 

“Tren ini membuka peluang bagi perkembangan ekonomi lokal dan memperkuat posisi pasar modal sebagai alternatif investasi yang menarik bagi masyarakat di wilayah ini,” tutupnya.