Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berkomitmen melanjutkan program efisiensi anggaran hingga tahun anggaran 2026. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyusul keberhasilan program efisiensi periode 2020-2025 yang berhasil menghemat anggaran negara sebesar Rp 3,53 triliun.
Suahasil memaparkan capaian tersebut dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR, Rabu (10/9). Ia menekankan bahwa benchmarking yang dilakukan sejak tahun 2020 telah berhasil memangkas anggaran yang tidak diperlukan. Efisiensi ini dinilai krusial mengingat sumber daya yang dikelola Kemenkeu sangat besar; dengan 1.071 satuan kerja, Kemenkeu mempekerjakan 77.412 pegawai, angka yang lebih rendah dibandingkan tahun 2019 (82.468 pegawai).
Untuk tahun 2026, Kemenkeu akan melanjutkan dan memperluas strategi efisiensi anggaran. Beberapa strategi yang diterapkan meliputi kolaborasi kegiatan, implementasi standardisasi biaya yang lebih luas, pengendalian biaya belanja birokrasi, serta perluasan kantor-kantor layanan bersama di seluruh Indonesia. Langkah-langkah ini diharapkan mampu mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang ada.
Selain efisiensi anggaran, Kemenkeu juga fokus pada pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Suahasil menjelaskan bahwa perekrutan pegawai baru akan dilakukan secara selektif. Lebih lanjut, Kemenkeu berkomitmen meningkatkan kompetensi pegawai, memperhatikan well-being mereka, dan mengembangkan budaya kerja yang positif. Implementasi digital workspace juga menjadi prioritas untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, Kemenkeu mengusulkan anggaran sebesar Rp 52,06 triliun. Rinciannya meliputi: Rp 90.032.000.000 untuk kebijakan fiskal sektor keuangan dan ekonomi; Rp 1.997.068.482.000 untuk program pengelolaan penerimaan negara; Rp 24.406.799.000 untuk pengelolaan belanja negara; Rp 289.232.572.000 untuk pengelolaan perbendaharaan kekayaan negara dan risiko; dan Rp 49.615.259.817.000 untuk dukungan manajemen.
Ringkasan
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah berhasil menghemat anggaran sebesar Rp 3,53 triliun melalui program efisiensi tahun 2020-2025. Program ini meliputi benchmarking dan pemangkasan anggaran yang tidak diperlukan. Efisiensi ini dicapai meskipun Kemenkeu memiliki 1.071 satuan kerja dan 77.412 pegawai.
Kemenkeu berencana melanjutkan program efisiensi hingga 2026 dengan strategi seperti kolaborasi kegiatan, standardisasi biaya, dan perluasan kantor layanan bersama. Selain efisiensi anggaran, Kemenkeu juga fokus pada pengelolaan SDM melalui perekrutan selektif, peningkatan kompetensi pegawai, dan implementasi digital workspace. RAPBN 2026 mengusulkan anggaran sebesar Rp 52,06 triliun.