Kinerja Triputra Agro (TAPG) Ciamik per Kuartal III 2025, Ini Rinciannya

Ussindonesia.co.id – JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) berhasil menunjukkan performa keuangan yang impresif, mencatatkan kenaikan kinerja signifikan sepanjang periode Januari hingga September 2025. Capaian ini menjadi sorotan utama di tengah dinamika pasar.

Kinerja cemerlang perusahaan perkebunan sawit dan karet ini terlihat jelas dari peningkatan pendapatan dari kontrak pelanggan TAPG yang mencapai Rp 8,20 triliun per kuartal III 2025. Angka ini melonjak 31,48% dibandingkan dengan Rp 6,24 triliun yang dicatatkan pada periode yang sama di tahun 2024. Peningkatan ini didorong oleh kontribusi dominan dari segmen produk kelapa sawit dan turunannya sebesar Rp 8,19 triliun, sementara segmen produk karet dan turunannya menyumbang Rp 17,72 miliar.

Seiring dengan lonjakan pendapatan, beban pokok penjualan perseroan juga mengalami peningkatan dari Rp 2 triliun per kuartal III 2024 menjadi Rp 3,12 triliun di periode yang sama tahun ini. Meskipun demikian, Triputra Agro Persada (TAPG) tetap mampu mengoptimalkan efisiensi operasional.

Triputra Agro Persada (TAPG) Dapat Dividen Interim Rp 450 Miliar dari Anak Usaha

Alhasil, laba bruto TAPG tumbuh solid, mencapai Rp 3,12 triliun per kuartal III 2025. Angka ini menandai kenaikan sebesar 55,86% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp 2 triliun. Pertumbuhan laba bruto yang lebih cepat dibandingkan pendapatan mengindikasikan margin keuntungan yang lebih sehat bagi perusahaan.

Puncak keberhasilan kinerja Triputra Agro Persada terlihat pada laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, atau laba bersih, yang meroket hingga Rp 2,67 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Pencapaian ini merupakan kenaikan luar biasa sebesar 65,69% dari Rp 1,61 triliun yang tercatat per September 2024. Dengan capaian laba bersih yang signifikan ini, laba per saham dasar TAPG ikut terkerek naik menjadi Rp 135 per saham di periode ini, melampaui Rp 81 per saham pada kuartal III 2024.

Dari sisi neraca keuangan, TAPG juga menunjukkan kekuatan yang stabil. Per 30 September 2025, total aset perseroan mencapai Rp 14,46 triliun, meningkat dari Rp 14,30 triliun per 30 September 2024. Sementara itu, total liabilitas perseroan justru menunjukkan tren penurunan menjadi Rp 2,78 triliun di akhir September 2025, dibandingkan Rp 3,03 triliun di akhir Desember 2024. Kondisi ini diperkuat dengan total ekuitas yang tercatat sebesar Rp 11,67 triliun di kuartal III 2025, naik dari Rp 11,27 triliun di akhir tahun 2024, mengindikasikan struktur permodalan yang semakin kokoh.

TAPG Chart by TradingView

Adapun kas dan setara kas akhir periode yang dimiliki TAPG tercatat sebesar Rp 1,66 triliun di akhir September 2025. Angka ini sedikit menurun dari Rp 1,88 triliun pada periode yang sama tahun lalu, namun tetap menunjukkan posisi likuiditas yang memadai untuk mendukung operasional perusahaan.