Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,64% ke Rp 16.461 per Dolar AS pada Jumat (29/8/2025)

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Nilai tukar rupiah menunjukkan tren pelemahan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Jumat, 29 Agustus 2025. Baik di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) maupun di pasar spot, rupiah mencatat koreksi tajam, bahkan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia pada hari itu.

Menurut data Jisdor BI, rupiah diperdagangkan pada level Rp 16.461 per dolar AS pada Jumat tersebut. Angka ini mencerminkan pelemahan sebesar 0,64% dibandingkan sehari sebelumnya yang berada di posisi Rp 16.356 per dolar AS. Tren negatif ini berlanjut sepanjang pekan, dengan rupiah Jisdor secara kumulatif melemah 0,74% dari akhir pekan lalu yang tercatat Rp 16.340 per dolar AS.

Sejalan dengan pergerakan di Jisdor, nilai tukar rupiah di pasar spot juga mengalami tekanan kuat. Pada akhir perdagangan Jumat (29/8/2025), rupiah ditutup pada level Rp 16.500 per dolar AS, anjlok 0,89% dari posisi Rp 16.353 per dolar AS sehari sebelumnya. Dalam kurun waktu seminggu, pelemahan rupiah spot bahkan mencapai 0,90% dari level Rp 16.351 per dolar AS pada akhir pekan lalu, mengindikasikan tekanan pasar yang berkelanjutan.

Rupiah Spot Anjlok 0,89% ke Rp 16.500 per Dolar AS Jumat (29/8), Terlemah di Asia

Kinerja rupiah yang kurang memuaskan ini menempatkannya di antara mayoritas mata uang Asia yang juga melemah terhadap dolar AS sore itu. Namun, rupiah mencatat pelemahan paling dalam, yakni 0,89%. Diikuti oleh won Korea yang terkoreksi 0,44%, rupee India melemah 0,38%, baht Thailand 0,23%, dan ringgit Malaysia 0,20%.

Tren pelemahan turut dialami oleh dolar Singapura yang turun 0,10%, dolar Taiwan 0,06%, pesso Filipina 0,05%, dan yen Jepang dengan pelemahan tipis 0,02% terhadap mata uang Paman Sam.

Di sisi lain, tidak semua mata uang Asia menyerah pada dominasi dolar AS. Yuan China dan dolar Hong Kong justru menunjukkan ketahanan dengan menguat masing-masing 0,008% dan 0,01% terhadap dolar AS pada sore hari tersebut.

Kondisi pasar global yang mendukung penguatan dolar AS tercermin dari indeks dolar. Indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini tercatat di level 97,95, mengalami kenaikan dari posisi 97,81 sehari sebelumnya, menegaskan dominasi greenback di pasar keuangan internasional.