Laba META Terpangkas 27,49% Jadi Rp 76,39 Miliar pada Kuartal III-2025

Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mencatatkan penurunan kinerja di sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih META tercatat Rp 76,39 miliar per September 2025. Laba META turun 27,49% dibandingkan laba per September 2024 yang sebesar Rp 105,53 miliar.

Penurunan laba bersih itu diawali dari koreksi tipis top line di periode ini. META mengantongi pendapatan dan penjualan Rp 216 miliar per kuartal III 2025, turun 1,44% dari Rp 219,17 miliar per kuartal III 2024.

Segmen penjualan tenaga listrik berkontribusi paling besar pada periode ini, yaitu sebesar RP 125,64 miliar. Lalu, segmen penjualan air bersih Rp 79,98 miliar dan segmen pendapatan iklan dan parkir Rp 10,37 miliar.

Nusantara Infrastructure (META) Bikin Anak Usaha Baru, Bergerak di Bidang Konstruksi

Indah D.P. Pertiwi, Head of Corporate Communication & CSR META mengatakan, secara konsolidasi, EBITDA mencapai Rp58,8 miliar, turun tipis 2,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sektor jalan tol melalui PT Margautama Nusantara (MUN) tetap menjadi kontributor utama.

“Pertumbuhan kinerja laba inti (core income) sebesar 71,7%, didorong oleh peningkatan traffic dan kontribusi dari portofolio Transjawa (Investasi di PT Jasamarga Transjawa Tol/PT JTT),” katanya dalam keterangan resmi, jumat (31/10).

Sektor air menunjukkan pertumbuhan positif dengan kenaikan volume penjualan sebesar 3,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Peningkatan ini didukung oleh ekspansi area penjualan baru di PT SCTK Serang dan penyesuaian tarif 10% di PT DCC Medan sejak Maret 2025.

Sementara itu, sektor energi mencatat penyesuaian volume sebesar -7,9% YoY, yang dipengaruhi oleh curah hujan tinggi di Pontianak yang mengganggu distribusi feedstock PT RPSL, serta beberapa penyesuaian teknis pada operasional PT IME.

Nusantara Infrastructure (META)Dirikan Anak Usaha Baru, Suntik Modal Rp 1 Miliar

“Meski demikian, pengendalian biaya operasional (operational expenses/opex) yang efektif membantu menjaga stabilitas EBITDA Grup,” ungkapnya.

Beban langsung dan beban pokok penjualan naik dari Rp 102,35 miliar menjadi Rp 102,8 miliar per 30 September 2025.

Alhasil, laba bruto Rp 113,20 miliar per kuartal III 2025, turun 3,09% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 116,82 miliar.

Sejumlah pos beban juga tercatat naik. Beban konstruksi naik dari Rp 258,37 juta menjadi Rp 1,98 miliar per September 2025. Beban usaha lainnya bersih naik menjadi Rp 2,66  miliar, dari sebelumnya Rp 1,29 miliar.

Dengan kinerja tersebut, META mengantongi laba per saham dasar Rp 4,31 sepanjang periode Januari-September 2025, turun dari Rp 5,95 pada periode sama tahun lalu.

Per 30 September 2025, META punya jumlah aset Rp 4,64 triliun. Ini naik 0,7% YoY dari Rp 4,60 triliun per 31 Desember 2024.

Jumlah liabilitas perseroan sebesar Rp 523,88 miliar di akhir September 2025, turun dari Rp 574,81 miliar di akhir Desember 2024. Sementara, jumlah ekuitas tercatat Rp 4,11 triliun di kuartal III 2025, naik dari Rp 4,03 triliun di akhir tahun 2024.

META memiliki kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 240,09 miliar di akhir September 2025, naik dari Rp 227,24 miliar di periode sama tahun lalu.

Wall Street Tergelincir Kamis (30/10): Saham Meta & Microsoft Anjlok, The Fed Hawkish

Menurut Indah, peningkatan arus kas bersih sebesar Rp26,19 miliar disebabkan oleh penerimaan dividen dari entitas asosiasi MUN, sebesar Rp53,80 miliar.

Hasil perhitungan rasio covenant keuangan menunjukkan posisi likuiditas dan struktur modal yang sehat, current ratio 1,90x. Debt to equity ratio saat ini 0,13x.

“Ini mengindikasikan aset lancar cukup untuk menutupi kewajiban lancar, serta struktur modal yang konservatif,” katanya.

Ke depan, NI Group tetap optimistis terhadap prospek bisnisnya. Saat ini, perusahaan tengah mempersiapkan Proyek Jalan Tol JORR-E Cikunir–Ulujami sepanjang 21 km dengan total investasi sebesar Rp 21 triliun.

“Proyek ini diharapkan meningkatkan konektivitas antar wilayah sekaligus mengurai kemacetan di wilayah tersebut,” ungkapnya.