JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka perdagangan Rabu pagi dengan pergerakan positif, didorong optimisme investor akan potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed. Terpantau IHSG langsung menguat signifikan 14,75 poin atau 0,18 persen, menempatkannya pada level 8.107,38. Di sisi lain, indeks saham unggulan LQ45 justru sedikit melemah, tergerus 0,57 poin atau 0,07 persen, bergerak ke posisi 822,04.
Optimisme tersebut sejalan dengan pandangan Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, yang dalam kajiannya di Jakarta, Rabu, menyatakan bahwa IHSG berpotensi mengalami rebound. Mereka mencatat bahwa setelah dua hari pelemahan, koreksi yang terjadi kini mulai mengecil, diperkuat oleh sentimen positif menjelang pengumuman keputusan suku bunga The Fed pada Kamis (30/10/2025) dini hari waktu Indonesia. Dari kancah global, perhatian utama pelaku pasar memang tertuju pada rapat bank sentral AS tersebut, yang secara luas diperkirakan akan kembali melakukan pemangkasan suku bunga.
Berdasarkan proyeksi pasar, The Fed diproyeksikan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), membawa kisarannya ke 3,75-4 persen. Jika terjadi, ini akan menjadi level terendah sejak Desember 2022, sekaligus memberikan sinyal potensi pemangkasan lanjutan di masa depan.
Keputusan pemangkasan suku bunga ini datang di tengah kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang terus menghadapi tantangan. Indikator ekonomi penting seperti inflasi dan pasar tenaga kerja sama-sama menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Kendati demikian, tidak semua pejabat The Fed memiliki pandangan yang sama; terjadi perpecahan pendapat antara mereka yang melihat perlunya pemangkasan lanjutan dan mereka yang bersikeras untuk mempertahankan suku bunga pada level lebih tinggi demi mengendalikan inflasi secara efektif.
Selain faktor domestik dan keputusan The Fed, sentimen positif juga berhembus dari meredanya ketegangan geopolitik. Ketenangan antara Amerika Serikat dan China mulai terasa menjelang pertemuan penting antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan kemajuan signifikan dalam pembicaraan dagang yang alot selama ini. Di kawasan Asia, perhatian juga tertuju pada hasil pertemuan antara Presiden Trump dan Perdana Menteri Jepang Takaichi pada Selasa (28/10), yang berbuah kesepakatan kerangka kerja untuk mengamankan pasokan mineral tanah jarang, sumber daya strategis yang vital.
Lebih lanjut, Jepang menunjukkan komitmennya dengan menawarkan paket investasi kepada AS senilai 550 miliar dolar AS, sebagai bagian dari kesepakatan tahun ini. Paket ini mencakup berbagai sektor, mulai dari pembuatan kapal hingga peningkatan pembelian komoditas penting AS seperti kedelai, gas alam, dan truk pick up.
Dari ranah domestik, kabar baik datang dari rencana pemerintah untuk menerapkan kebijakan biodiesel B50 pada tahun 2026. Kebijakan ini akan secara signifikan meningkatkan kandungan biodiesel berbasis Crude Palm Oil (CPO) dalam bahan bakar solar. Guna menjamin pasokan CPO yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tambahan ini, pemerintah sedang mengkaji berbagai strategi. Opsi yang dipertimbangkan meliputi pengurangan volume ekspor, penerapan kewajiban pasar domestik atau Domestic Market Obligation (DMO), upaya peningkatan produksi, hingga potensi pembukaan lahan sawit baru.
Menengok kinerja pasar global pada perdagangan Selasa (28/10), bursa saham Eropa menunjukkan hasil yang beragam, cenderung melemah di sebagian besar indeksnya. Indeks Euro Stoxx 50 terkoreksi 0,14 persen, DAX Jerman turun 0,12 persen, dan CAC Prancis melemah 0,27 persen. Kontras dengan tren tersebut, indeks FTSE 100 Inggris berhasil menguat 0,4 persen. Di sisi lain Atlantik, bursa saham AS di Wall Street justru ditutup kompak menguat, menunjukkan performa positif.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 0,34 persen, berakhir di level 47.706,60. Disusul oleh indeks S&P 500 yang naik 0,23 persen ke 6.891,51, dan indeks Nasdaq Composite yang memimpin dengan penguatan 0,80 persen, ditutup pada level 26.012,75.
Memasuki sesi perdagangan pagi ini, pergerakan bursa saham regional Asia pun menunjukkan pola yang bervariasi. Indeks Nikkei Jepang mencatat penguatan signifikan sebesar 1.005,82 poin atau 2,00 persen, mencapai 51.253,00. Indeks Shanghai juga turut menguat tipis 6,45 poin atau 0,17 persen ke 3.994,25. Namun, tidak semua bursa Asia bergerak positif; Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 87,56 poin atau 0,33 persen ke 25.346,50, diikuti oleh Indeks Strait Times Singapura yang juga terkoreksi 12,14 poin atau 0,27 persen, berakhir di 4.437,07.