Pendapatan XLSmart (EXCL) Tumbuh 20,44% per Kuartal III-2025, Ini Faktor Pendorongnya

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Entitas hasil merger antara XL Axiata dan Smartfren, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga kuartal III-2025.

Melansir laporan keuangan per 30 September 2025, EXCL berhasil meraup pendapatan sebesar Rp30,54 triliun. Ini melonjak 20,44% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 25,36 triliun. 

Rinciannya, pendapatan dari jasa GSM mobile dan jaringan telekomunikasi menyumbang Rp 30,15 triliun. EXCL juga meraup pendapatan dari managed service dan jasa teknologi informasi senilai Rp 396,45 miliar. 

Meski begitu jumlah beban yang ditanggung EXCL mengalami kenaikan % YoY menjadi Rp 30,51 triliun. Alhasil, rugi periode berjalan EXCL mencapai Rp 2,58 triliun. 

IHSG Terkoreksi 0,20% ke 8.371, Top Losers LQ45: PGEO, JPFA dan ISAT, Kamis (13/11)

Adapun rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk EXCL mencapai Rp 2,6 triliun per September 2025. Ini berbalik dari laba bersih sebesar Rp 1,31 triliun, sebelum terjadinya merger. 

Presiden Direktur & CEO XLSmart Rajeev Sethi menyebut kuartal III-2025, merupakan fase penting bagi XLSmart dalam mewujudkan nilai dari konsolidasi dan integrasi pasca merger.  

“Basis pelanggan yang kokoh serta peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna menunjukkan efektivitas strategi monetisasi dan fokus kami pada pertumbuhan yang berkualitas,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/11). 

Rajeev menambahkan proses integrasi jaringan juga berjalan sesuai rencana, dengan implementasi integrasi dan percepatan penggelaran jaringan yang mendorong perluasan cakupan sekaligus peningkatan kualitas layanan.

“Kami juga berada di jalur yang tepat untuk merealisasikan potensi sinergi pasca integrasi senilai sekitar US$ 150 juta hingga US$ 200 juta pada 2025,” kata dia. 

Pada kuartal ketiga ini, total pelanggan XLSMART mencapai 79,6 juta dengan rata-rata pendapatan per pengguna atau Average Revenue Per User (ARPU) campuran (blended) sekitar Rp 39.000. 

Sekar Bumi (SKBM) Kantongi Pinjaman Rp 520 Miliar, Ini Kegunaannya