
Ussindonesia.co.id – , JAKARTA — Menjelang akhir tahun 2025, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI terus menggenjot para Wajib Pajak (WP) agar segera membayarkan kewajibannya. Kemenkeu memastikan terus memburu para penunggak agar realisasi penerimaan pajak bisa lebih maksimal.
Tercatat, realisasi penerimaan pajak per September 2025 baru mencapai Rp1.295,3 triliun atau 62,4 persen dari outlook APBN 2025 sebesar Rp2.076,9 triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan pada periode yang sama tahun 2024, jumlah tersebut mengalami kontraksi 4,4 persen.
“Ada beberapa yang belum bayar pajak, kita akan approach, kita akan tagih supaya mereka bayar pajak tepat waktu. Juga ada berapa ratus pengusaha yang belum bayar pajak tepat waktu, itu kami akan kirim surat cinta juga ke mereka supaya bayar tepat waktu. Jadi, segala effort diarahkan untuk yang belum bayar pajak,” kata Purbaya dalam Konferensi Pers Lapor Pak Menkeu di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Purbaya memastikan pihaknya terus melakukan berbagai upaya dalam penagihan pajak terhadap para WP sesuai dengan aturan yang berlaku. Dari penerimaan pajak yang optimal, dia memastikan defisit APBN akan berada pada target.
“Tentang pendapatan APBN seperti apa sampai akhir tahun, kami sudah hitung semuanya, kira-kira masih defisit. Yang paling penting, di bawah 3 persen terjaga dengan baik. Itu masih terbuka,” terangnya.
Diketahui, upaya Kemenkeu melakukan penagihan pajak kepada WP terus digencarkan, di antaranya terhadap 200 pengemplang pajak besar. Hingga Jumat, dari total tagihan sekitar Rp50—Rp60 triliun, Purbaya melaporkan telah mengantongi sebanyak Rp8 triliun dari ratusan pengemplang pajak besar tersebut.