Ma, sebagai orang tua, tentu kita mendambakan agar anak-anak memiliki pergaulan yang seluas-luasnya. Akan lebih baik lagi jika mereka mampu berteman dengan siapa saja, tanpa memandang perbedaan ras, agama, ataupun kriteria identitas lainnya. Namun, seiring bertambahnya usia, terutama saat memasuki masa remaja, penting bagi Mama untuk menumbuhkan kesadaran pada anak agar mereka bersosialisasi dengan hati-hati. Salah satu aspek krusial adalah membangun batasan dalam berteman dengan lawan jenis.
Penerapan batasan ini sangat penting dalam pergaulan remaja, terutama untuk menekan risiko terjadinya pernikahan dini. Tentu saja, hal ini perlu Mama bicarakan secara terbuka dengan anak.
Perlu diingat, batasan di sini bukan berarti anak perempuan harus menjauhi semua teman laki-laki yang mereka miliki atau sebaliknya. Melainkan, pembatasan mengacu pada pengurangan intensitas keintiman dengan teman lawan jenis, seperti tidak sembarangan melakukan sentuhan fisik. Kedekatan yang terjalin dalam pertemanan antara anak perempuan dan laki-laki tidak bisa disamakan dengan hubungan pertemanan sesama jenis.
Menyadari urgensinya, Ussindonesia.co.id telah merangkum mengapa penting untuk mengajari batas pergaulan perempuan dan laki-laki pada anak, khususnya saat mereka sudah beranjak remaja. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu Mama perhatikan:
- Terhindar dari Pergaulan Bebas
Anak yang telah memahami konsep batas pergaulan dengan lawan jenis akan memiliki pendirian yang lebih kuat untuk tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja. Tanpa perhatian khusus dan peringatan dini mengenai apa saja yang tidak boleh dilakukan dengan teman lawan jenis, mereka mungkin saja bertindak sesuka hati. Batasan pertemanan membantu anak mengetahui apa yang diperbolehkan dan dilarang, sehingga mereka akan lebih memahami norma sosial dan hukum agama. Selain itu, pemahaman tentang batasan juga mengajarkan anak mengenai konsekuensi yang muncul jika mereka melampaui batas. Ini akan menumbuhkan pertimbangan untuk menjauhi peluang “coba-coba” yang berujung pada hal-hal negatif.
- Mencegah Terjadinya Pernikahan Dini pada Usia Anak
Remaja memang cenderung mudah penasaran terhadap banyak hal di dunia ini. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan batasan pergaulan pada anak sejak dini agar potensi mereka mendekati hal-hal “nakal” dapat diminimalisir. Pernikahan dini seringkali merupakan buntut dari anak yang terjebak dalam pergaulan bebas, ketergantungan pada seks, dan kehamilan di luar nikah. Padahal, kondisi fisik anak perempuan yang masih remaja belum sepenuhnya siap untuk mengandung. Tentu Mama tidak ingin kondisi ironis seperti itu menimpa anak, bukan? Maka dari itu, edukasi mengenai boundaries dalam pertemanan sangat diperlukan agar anak lebih waspada dan tidak sembarangan dalam berinteraksi.
- Membuat Anak Lebih Fokus pada Kegiatan Positif
Menerapkan batasan dalam pertemanan anak dengan lawan jenis dapat mengurangi frekuensi mereka untuk terlibat dalam hubungan yang terlalu dekat. Ketika anak hanya berteman sewajarnya, kemungkinan kehidupan mereka tidak akan cepat dipenuhi dengan kisah romansa. Jika sudah terlanjur, fokus anak tentu akan terbagi, Ma. Waktu mereka seharusnya lebih banyak diinvestasikan untuk mengembangkan pengetahuan, minat, serta bakat terlebih dahulu. Sebaiknya, Mama bisa memberikan kesempatan bagi anak untuk memiliki kisah percintaan ketika mereka memang sudah dinilai siap secara emosional dan mental.
- Menumbuhkan Rasa Hormat dengan Lawan Jenis
Batasan yang jelas tidak hanya mengajarkan anak untuk melindungi dirinya sendiri, tetapi juga melatih mereka untuk menghargai lawan jenis. Cara-cara seperti bagaimana membatasi sentuhan fisik, bersikap dan berbicara yang baik, serta menjauhi tindakan pelecehan adalah pengetahuan dasar yang akan menumbuhkan jiwa anak untuk belajar menghormati setiap manusia. Dalam jangka panjang, anak akan mampu memperlakukan setiap orang sesuai porsinya masing-masing. Mereka akan memahami perilaku yang benar, menjunjung tinggi sopan santun, dan tentunya tidak memandang rendah lawan jenis.
- Membangun Lingkar Pertemanan yang Sehat
Mengajarkan batas pergaulan pada anak akan mempermudah mereka untuk berteman dengan anak-anak lain secara positif. Aura positif akan terpancar dari diri anak, sehingga teman-temannya pun akan menilai anak Mama sebagai seseorang yang penuh sopan santun dan berbudi baik. Lebih dari itu, anak yang tahu batasan pasti akan menarik teman-teman yang sefrekuensi dan sama-sama menghargai aturan. Dikelilingi oleh teman-teman yang juga menerapkan batasan pergaulan akan membuat anak tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif.
Demikianlah, Ma, berbagai alasan penting mengapa kita perlu mengajarkan batas pergaulan antara perempuan dan laki-laki kepada anak. Pastikan anak memahami bagaimana batasan dalam berteman yang tidak boleh mereka lewati. Memantau pergaulan anak, meskipun mereka sudah beranjak remaja, dan menerapkan batasan dalam pertemanan mereka akan menghindarkan Mama dan anak dari penyesalan di masa depan.
Baca juga:
- 5 Edukasi Seks yang Harus Anak Remaja Ketahui dan Ingat
- Pubertas, 8 Ciri-Ciri Anak Remaja Jatuh Cinta dengan Lawan Jenis
- 5 Tips agar Anak Remaja Menjalani Pubertas Lebih Mudah dan Nyaman