Ussindonesia.co.id JAKARTA. Nilai tukar rupiah spot berhasil menutup perdagangan Kamis (14/8/2025) dengan kinerja cemerlang. Rupiah tercatat menguat signifikan 0,54% ke posisi Rp 16.115 per dolar Amerika Serikat (AS), menunjukkan pemulihan yang kuat setelah sehari sebelumnya sempat berada di level Rp 16.202 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini bukan fenomena tunggal, melainkan bagian dari tren positif di pasar mata uang Asia. Rupiah berada di jajaran teratas mata uang yang menguat terhadap dolar AS, hanya sedikit di bawah Yen Jepang yang memimpin dengan kenaikan 0,58%. Diikuti oleh yuan China yang menguat 0,39% dan dolar Hong Kong sebesar 0,02%, kinerja rupiah sebesar 0,54% ini menegaskan momentum positifnya.
Namun, tidak semua mata uang Asia bernasib serupa. Sejumlah mata uang regional justru harus menghadapi tekanan pelemahan terhadap dolar AS pada sore hari perdagangan. Won Korea mencatat penurunan terdalam, melemah 0,48%, disusul peso Filipina sebesar 0,31%, dan baht Thailand serta rupee India masing-masing melemah 0,20%. Dolar Taiwan turut melemah 0,15%, diikuti dolar Singapura 0,06%, dan ringgit Malaysia yang sedikit terdepresiasi 0,04%.
Rupiah Menguat ke Rp 16.097 Per Dolar AS, Berikut Sentimen Penopangnya
Di tengah pergerakan beragam mata uang Asia, indeks dolar, yang menjadi barometer kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, terpantau naik tipis. Indeks ini tercatat di level 97,86, sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi 97,84 sehari sebelumnya, menunjukkan adanya dukungan kecil bagi dolar AS secara global meskipun rupiah dan beberapa mata uang Asia lainnya berhasil menguat.