
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam memperluas akses perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah peningkatan anggaran sektor perumahan.
Hal tersebut bertujuan agar program Bedah Rumah dapat menjangkau seluruh kabupaten dan kota di Indonesia mulai 2026. Komitmen ini disampaikan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dalam acara Akad Massal 50.030 KPR FLPP dan Serah Terima Kunci yang dihadiri Presiden Prabowo di Serang, Banten, Sabtu (20/12).
Maruarar mengungkapkan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya masih banyak daerah yang belum tersentuh program Bedah Rumah. “Tahun ini tercatat 222 kabupaten/kota belum mendapatkan program Bedah Rumah. Bahkan, dalam lima tahun terakhir ada 22 kabupaten yang sama sekali belum pernah menerima program ini,” ujarnya.
Kondisi tersebut, menurut Maruarar, mulai berubah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Ia menyebut, dengan kebijakan berbasis data dan prinsip keadilan, pemerintah menargetkan seluruh kabupaten dan kota akan memperoleh program Bedah Rumah pada tahun depan.
Untuk mendukung kebijakan tersebut, pemerintah menaikkan anggaran perumahan secara signifikan. Maruarar menjelaskan bahwa anggaran kementeriannya meningkat dari sekitar Rp5 triliun pada tahun ini menjadi lebih dari Rp10 triliun pada tahun depan, sesuai arahan Presiden Prabowo.
Dari total anggaran tersebut, sekitar 80 persen dialokasikan langsung untuk masyarakat melalui program Bedah Rumah. “Sebanyak 80 persen anggaran kami difokuskan untuk rakyat, khususnya lewat program Bedah Rumah,” kata Maruarar.
Ia menambahkan, program ini menjadi sangat krusial mengingat masih terdapat sekitar 26,9 juta masyarakat Indonesia yang memiliki rumah, namun kondisinya belum layak huni. Oleh karena itu, peningkatan anggaran diarahkan untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat.
Selain memperluas jangkauan wilayah, pemerintah juga meningkatkan target jumlah rumah yang akan direnovasi. Maruarar menyebutkan, jumlah unit Bedah Rumah yang sebelumnya sekitar 45 ribu unit akan ditingkatkan menjadi sekitar 400 ribu unit pada tahun depan, atau naik hampir delapan kali lipat.
Dalam kesempatan tersebut, Maruarar menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo atas kebijakan perumahan yang dinilainya berpihak kepada rakyat kecil dan menjunjung prinsip keadilan. “Terima kasih, Bapak Presiden. Kami tidak punya pilihan selain bekerja sangat keras,” ujarnya.
Menurut Maruarar, kebijakan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan kehadiran negara secara merata, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi hingga ke seluruh pelosok Indonesia melalui program perumahan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.