
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Pandangan pialang global masih terbelah terkait peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) dalam pertemuan Desember, di tengah sinyal ekonomi Amerika Serikat yang bercampur, khususnya terkait pertumbuhan lapangan kerja dan tingkat pengangguran.
Laporan terbaru, Bank of America (BofA) Global Research memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat kebijakan Desember.
Pemangkasan tersebut didorong oleh melemahnya kondisi pasar tenaga kerja serta pernyataan terbaru para pembuat kebijakan yang mengindikasikan peluang pemangkasan lebih cepat.
: Siap-Siap! Trump Segera Umumkan Bos Baru The Fed Pengganti Powell
Sebelumnya, BofA memproyeksikan suku bunga acuan akan dipertahankan pada pertemuan Desember.
Namun, kini bank investasi asal Wall Street itu juga memperkirakan dua kali tambahan pemangkasan masing-masing 25 basis poin pada 2026, yang diproyeksikan terjadi pada Juni dan Juli, sehingga suku bunga terminal berada di kisaran 3,00%–3,25%.
: : Rapat FOMC The Fed Desember Terancam Pecah Suara, Pasar Tunggu Sinyal Jerome Powell
“Proyeksi pemangkasan tambahan tahun depan lebih didorong oleh perubahan kepemimpinan, bukan semata-mata oleh kondisi ekonomi,” tulis analis BofA dalam catatannya dikutip dari Reuters, Selasa (2/12/2025).
Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, disebut-sebut menjadi kandidat terdepan untuk menggantikan posisi Ketua The Fed, sebagaimana dilaporkan pekan lalu.
: : Laporan The Fed: Ekonomi AS Mandek, Hanya Orang Kaya yang Pesta Pora
Perubahan sikap BofA sejalan dengan sinyal dovish dari sejumlah pejabat kunci bank sentral, termasuk Presiden The Fed New York sekaligus Wakil Ketua FOMC John Williams, yang memperkuat spekulasi pasar akan pemangkasan suku bunga lebih awal.
BofA menambahkan, langkah pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat berpotensi mendorong kebijakan moneter masuk ke wilayah akomodatif, tepat ketika stimulus fiskal mulai kembali mengalir.
“Dengan memangkas suku bunga pekan depan, The Fed berisiko mendorong kebijakan menjadi terlalu akomodatif ketika stimulus fiskal mulai berjalan,” tulis BofA.
Peluang Pemangkasan Terbuka
Berdasarkan FedWatch Tool dari CME Group, pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada Desember mencapai 87,6%.
Sementara itu, J.P. Morgan bergabung dengan sejumlah lembaga besar seperti Goldman Sachs dan Citigroup yang sama-sama memproyeksikan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan depan, seiring pernyataan para pejabat The Fed yang mengisyaratkan pelonggaran kebijakan moneter.
Adapun sebagian pialang global, termasuk Morgan Stanley dan Standard Chartered, masih memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga pada Desember.
Rapat kebijakan moneter The Fed dijadwalkan berlangsung pada 9—10 Desember 2025.
Berikut adalah proyeksi kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada rapat Desember 2025 menurut sejumlah pialang besar global dilansir dari Reuters:
Broker Proyeksi FOMC Desember 2025 Proyeksi Suku Bunga akhir 2025 Citigroup 25 bps 3.50-3.75% Wells Fargo 25 bps 3.50-3.75% Goldman Sachs 25 bps 3.50-3.75% J.P.Morgan 25 bps 3.50-3.75% Barclays 25 bps 3.50-3.75% Nomura Tidak dipangkas 3.75-4.00% Morgan Stanley Tidak dipangkas 3.75-4.00% Deutsche Bank 25 bps 3.50-3.75% BofA Global Research Tidak dipangkas 3.75-4.00% BNP Paribas 25 bps 3.50-3.75% HSBC 25 bps 3.50-3.75% Standard Chartered Tidak dipangkas 3.75-4.00% Macquarie Tidak dipangkas 3.75-4.00% UBS Global Research 25 bps 3.50-3.75%