Rupiah Melemah ke Rp 16.288 per Dolar AS Hari Ini, Bagaimana Nasib Besok?

JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot kembali menunjukkan tren pelemahan pada perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025. Mata uang Garuda tercatat ditutup melemah 0,10% ke level Rp 16.288 per dolar Amerika Serikat (AS), menandai dinamika yang patut dicermati.

Berbanding terbalik dengan kondisi di pasar spot, kurs rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia justru menunjukkan sedikit penguatan. Rupiah Jisdor naik tipis 0,05% menjadi Rp 16.283 per dolar AS, membaik dari posisi sehari sebelumnya di Rp 16.291 per dolar AS. Kontras antara pasar spot dan Jisdor ini mencerminkan kompleksitas pergerakan mata uang domestik.

Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah di pasar spot sebagian besar dipicu oleh rebound atau penguatan dolar AS. Kondisi ini terjadi setelah rilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang menunjukkan mayoritas pejabat The Federal Reserve (The Fed) masih cenderung bersikap hawkish atau memperketat kebijakan moneter.

Meskipun demikian, Lukman mencatat bahwa pelemahan nilai tukar rupiah kali ini relatif terbatas. Faktor pembatas tersebut adalah adanya perbedaan pandangan di antara dua gubernur The Fed, yang mengindikasikan peningkatan tekanan dovish atau pelonggaran kebijakan. Perbedaan perspektif ini membuka peluang bagi potensi pemangkasan suku bunga acuan AS pada September mendatang, memberikan sedikit ruang gerak bagi rupiah.

Ke depan, Lukman memprediksi bahwa rupiah masih akan berada di bawah tekanan. Namun, pasar dan investor cenderung bersikap wait and see, menantikan pidato penting Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam simposium Jackson Hole yang akan berlangsung besok. Pidato Powell diperkirakan akan menjadi penentu arah kebijakan The Fed selanjutnya.

Lukman juga memperkirakan bahwa Jerome Powell kemungkinan besar akan mempertahankan nada hawkish-nya. Sikap ini berpotensi kembali mendukung penguatan dolar AS di pasar global. Oleh karena itu, rupiah diproyeksikan bergerak dalam kisaran yang cukup ketat, yakni antara Rp 16.200 hingga Rp 16.350 per dolar AS pada perdagangan Jumat, 22 Agustus.