JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali menunjukkan ketangguhannya, berhasil mempertahankan tren penguatan hingga penutupan perdagangan pada Selasa, 5 Agustus 2025. Mata uang Garuda ini mengakhiri hari di level Rp 16.390 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pencapaian ini menandai penguatan signifikan sebesar 0,07% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya, yang berada di angka Rp 16.401 per dolar AS. Kinerja positif rupiah ini menarik perhatian di tengah dinamika pasar global.
Pada saat yang sama, hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di kawasan Asia menunjukkan dinamika yang bervariasi, meskipun dengan kecenderungan dominan ke arah pelemahan terhadap the greenback. Dari sejumlah mata uang regional, peso Filipina mengalami depresiasi paling signifikan, anjlok 0,49%.
Setelah peso Filipina, beberapa mata uang lain turut terkoreksi. Won Korea Selatan melemah 0,37%, diikuti oleh rupee India yang tertekan 0,19%. Sementara itu, yen Jepang juga mencatatkan penurunan sebesar 0,18%.
Rupiah Masih Menguat ke Rp 16.381 Per Dolar AS di Tengah Hari Ini 5 Agustus 2025
Tak ketinggalan, yuan China dan dolar Taiwan sama-sama tergelincir 0,09%. Disusul kemudian oleh dolar Singapura yang mengalami penurunan tipis sebesar 0,08%.
Kendati demikian, tidak semua mata uang Asia bergerak negatif. Ringgit Malaysia tampil perkasa sebagai mata uang dengan penguatan terbesar di Asia, melonjak 0,22%. Diikuti oleh baht Thailand yang menguat 0,08%, dan dolar Hong Kong yang membukukan kenaikan minimal 0,001% terhadap dolar AS.
Ringkasan
Pada 5 Agustus 2025, nilai tukar rupiah berhasil menguat di pasar spot dan ditutup pada level Rp 16.390 per dolar AS. Penguatan ini sebesar 0,07% dibandingkan penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 16.401 per dolar AS.
Di kawasan Asia, pergerakan mata uang bervariasi. Peso Filipina mengalami depresiasi paling signifikan, sementara ringgit Malaysia mencatat penguatan terbesar. Beberapa mata uang lain seperti won Korea Selatan, rupee India, dan yen Jepang juga mengalami pelemahan.
