Rupiah menguat usai The Fed pangkas suku bunga, ini proyeksinya untuk Jumat (12/12)

Ussindonesia.co.id – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat bersama dengan sejumlah mata uang Asia setelah Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan untuk ketiga kali tahun ini.

Kamis (11/12/2025), kurs rupiah di pasar spot menguat Rp 12 atau 0,07% menjadi Rp 16.676 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor menguat Rp 20 atau 0,12% menjadi Rp 16.668 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebut pergerakan rupiah yang ditutup menguat tipis karena dolar AS mengalami pelemahan, dipengaruhi oleh sentimen pasca The Fed melakukan pemangkasan suku bunga acuan.

Seperti diketahui, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan menurunkan suku bunga acuan (federal funds rate) sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 3,50% – 3,75%.

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.676 Per Dolar AS Hari Ini (11/12)

“Penguatan terbatas ini disebabkan oleh kekhawatiran investor akan prospek pemangkasan suku bunga oleh BI. Selain itu, RDG BI sendiri akan berlangsung minggu depan,” ujar Lukman kepada Kontan, Kamis (11/12/2025).

Soal sentimen pergerakan rupiah esok hari, Jumat (12/12/2025), menurut Lukman tidak ada data penting, baik dari luar maupun dalam negeri, yang akan memberikan dampak besar.

Investor cenderung wait and see terhadap serentetan data ekonomi penting AS dan RDG BI yang akan digelar minggu depan.

Di sisi lain, Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pergerakan rupiah pada esok hari akan dipengaruhi oleh sentimen Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5% menjadi 4,9% untuk keseluruhan tahun 2025.

Demikian juga untuk 2026 dari 5,1% menjadi 5%. Proyeksi itu lebih rendah dari target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar 5,2% di 2025 dan 5,4% di 2026.

Dolar AS Melemah Usai Pemangkasan Suku Bunga, Peluang Rupiah Menguat Kian Terbatas

“Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2025 dan 2026 dikarenakan tarif tinggi yang dikenakan Amerika Serikat (AS). Hal itu menyebabkan ketidakpastian perdagangan yang diperkirakan akan membebani pertumbuhan,” terang Ibrahim.

Dengan demikian, Ibrahim memproyeksi mata uang rupiah pada perdagangan besok Jumat (12/12/2025) akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.670 – Rp 16.710 per dolar AS.

Sementara Lukman memproyeksi rupiah diperkirakan akan datar berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas. Rupiah pada Jumat akan bergerak dalam kisaran Rp 16.600 – Rp 16.750 per dolar AS.