JAKARTA – Nilai tukar rupiah menunjukkan kinerja yang solid di pasar spot, berhasil mempertahankan penguatannya hingga penutupan perdagangan hari ini, Rabu, 6 Agustus 2025. Pada akhir sesi, rupiah spot ditutup kokoh di level Rp 16.362 per dolar Amerika Serikat (AS).
Hal ini berarti rupiah berhasil menguat sebesar 0,17%, dibandingkan dengan posisi penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.390 per dolar AS.
Sementara itu, hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia menunjukkan tren yang bervariasi. Dalam daftar mata uang regional, peso Filipina menonjol sebagai penguat terbesar, ditutup melesat 0,25% terhadap dolar AS.
Setelah peso Filipina, rupee India juga membukukan penguatan sebesar 0,15%, disusul oleh dolar Singapura yang menguat 0,05%, dan yen Jepang yang naik 0,03%. Melengkapi daftar mata uang yang menguat, baht Thailand juga tercatat terapresiasi tipis 0,006% terhadap dolar AS.
Rupiah Dibuka Melemah Tipis ke Rp 16.391 Per Dolar AS pada Hari Ini 6 Agustus 2025
Namun, tidak semua mata uang Asia bernasib sama. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan paling signifikan di kawasan, anjlok hingga 0,3%. Mengikuti tren penurunan, dolar Taiwan ditutup melemah 0,13%, disusul yuan China yang tertekan 0,08%, dan ringgit Malaysia yang turun 0,05%. Di akhir perdagangan sore ini, dolar Hong Kong juga tercatat melemah tipis 0,003%.
Ringkasan
Pada hari Rabu, 6 Agustus 2025, rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar AS di pasar spot, ditutup pada level Rp 16.362 per dolar AS. Penguatan ini tercatat sebesar 0,17% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Pergerakan mata uang Asia lainnya bervariasi, dengan peso Filipina mencatat penguatan terbesar.
Meskipun demikian, beberapa mata uang Asia mengalami pelemahan. Won Korea Selatan mencatat penurunan paling signifikan, diikuti oleh dolar Taiwan, yuan China, dan ringgit Malaysia. Secara keseluruhan, pasar mata uang Asia menunjukkan dinamika yang beragam terhadap dolar AS.