Dari Jakarta, Ussindonesia.co.id melaporkan bahwa perdagangan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada Rabu (6/8) ditutup di zona merah, menandai sesi yang penuh tekanan bagi investor.
Pada penutupan sesi, harga saham BBRI terpantau berada di level Rp 3.710 per saham. Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 0,80% atau terpangkas Rp 30 dibandingkan dengan harga penutupan hari sebelumnya yang tercatat di Rp 3.740 per saham. Koreksi ini menunjukkan sentimen negatif yang mendominasi pasar pada akhir perdagangan.
Pergerakan Harga Sepanjang Hari
Sesi perdagangan sebenarnya dibuka dengan optimisme bagi saham BBRI. Pada awal perdagangan, harga sempat melonjak ke level Rp 3.770 per saham, melampaui harga penutupan hari sebelumnya. Bahkan, saham bank pelat merah ini sempat mencapai puncaknya di level tertinggi harian Rp 3.780, memberikan harapan akan penguatan yang berkelanjutan.
Dukung program 3 Juta Rumah, BRI Tambah Kuota FLPP 25.000 Unit di 2025
Namun, harapan tersebut sirna seiring meningkatnya tekanan jual yang membanjiri pasar sepanjang sesi. Kondisi ini memaksa harga saham Bank Rakyat Indonesia bergerak menukik turun hingga menyentuh level terendah hari itu di Rp 3.710 per saham, yang sekaligus menjadi harga penutupan akhir perdagangan. Fenomena ini menunjukkan dominasi kekuatan jual setelah euforia pembukaan pasar.
Aktivitas perdagangan saham BBRI juga menunjukkan volatilitas yang signifikan. Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), total nilai transaksi saham BBRI pada hari ini tercatat mencapai Rp 373 miliar. Sementara itu, volume saham yang berpindah tangan dalam satu hari perdagangan ini terbilang besar, mencapai 999.988 lot, mencerminkan tingginya minat beli dan jual di kalangan investor.
BBRI Chart by TradingView