Saham Milik Sandiaga Uno, Intip Portofolio Investasinya

Kamu mungkin pernah mendengar nama Sandiaga Uno, bukan hanya sebagai tokoh politik tetapi juga sebagai investor besar di industri Indonesia. Jika kamu tertarik mengikuti portofolio investasinya, gak ada salahnya melihat daftar saham milik Sandiaga Uno.

Portofolio ini menggambarkan bagaimana memanfaatkan struktur perusahaan untuk berinvestasi jangka panjang dan menjalin kontrol di berbagai sektor industri. Yuk, simak apa saja perusahaan yang masuk dalam portofolio investasi Sandiaga Uno.

1. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)

Perusahaan inti dalam portofolio Sandiaga Uno adalah Saratoga Investama Sedaya (kode emiten SRTG). Perusahaan ini bergerak di bidang investasi, menjalankan bisnis dengan membeli saham di berbagai start-up dan perusahaan publik maupun privat. SRTG telah melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sahamnya menjadi kendaraan utama portofolio milik Sandiaga. 

Berdasarkan data, SRTG memiliki jumlah saham beredar sekitar 2.712.967.000 lembar. Sandiaga sendiri tercatat memiliki sekitar 21,51 persen saham SRTG melalui kepemilikan langsung dan tidak langsung.

Dari sisi kinerja, pada semester I 2025 SRTG mencatatkan laba bersih Rp 102,01 miliar dibandingkan rugi Rp 446,39 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai Aset Bersih (NAV) perusahaan tercatat Rp 53,99 triliun. Selain itu, perusahaan menetapkan pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 200 miliar.

2. PT Mitrapinasthika Mustika Tbk (MPMX)

MPMX adalah salah satu perusahaan yang masuk ke dalam portofolio Sandiaga melalui Saratoga. Perusahaan ini bergerak di sektor otomotif, khususnya distribusi sepeda motor dan suku cadang, yang bermain di kawasan Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Salah satu mobil yang cukup dikenal buatan perusahaan ini adalah Datsun.

Tercatat bahwa Saratoga memiliki 56,69 persen saham MPMX atau sekitar 2.530.083.541 saham. Selanjutnya, 5 persen dipegang oleh PT Persada Capital Investama. Sedangkan untuk publik mendapat 32,98 persen saham PT Mitra Pinasthika Mustika.

Kalau kamu tertarik dengan bidang otomotif, MPMX bisa jadi pilihan yang menarik. Namun, lakukan verifikasi tambahan di sumber resmi BEI atau laporan keuangan perusahaan untuk semakin memantapkan keputusan kamu, ya.

3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Sektor pertambangan juga menjadi bagian dari strategi investasi Sandiaga Uno, salah satunya melalui Merdeka Copper Gold (MDKA). Perusahaan ini bergerak di eksplorasi dan produksi emas, perak dan tembaga. 

Pada Desember 2024, SRTG menambah kepemilikan saham di MDKA menjadi sekitar 19,18 persen. Karena sektor pertambangan cenderung sensitif terhadap harga komoditas global, kinerja saham milik Sandiaga Uno di MDKA dapat dipengaruhi oleh fluktuasi harga logam dan kondisi global. Sebagai investor atau pengamat, kamu perlu memperhatikan faktor makro tersebut bila mempertimbangkan portofolio berbasis saham milik Sandiaga Uno, lho.

4. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA)

Perusahaan ini bergerak di bidang konstruksi, menangani proyek-gedung komersial, hotel, perumahan, dan pabrik. Melalui perusahaan investasinya, Sandiaga tak langsung disebut memiliki persentase besar secara individu, namun keberadaan NRCA sebagai bagian dari portfolio investasi menunjukkan bahwa saham milik Sandiaga Uno tak hanya terbatas ke satu atau dua sektor saja.

Menurut data, per 30 September 2024 tercatat bahwa PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) memiliki sekitar 6,97 persen saham NRCA. Untuk kinerja, saham NRCA sempat mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan. Sebagai contoh, pada 21 Agustus 2023 tercatat saham NRCA pada level sekitar Rp 354 per lembar namun mengalami penurunan ~1,67 persen pada hari itu juga.

Sebagai investor yang ingin mengikuti portofolio investasi Sandiaga Uno dalam sektor konstruksi, kamu perlu memperhatikan perkembangan backlog kontrak dan siklus proyek konstruksi nasional.

5. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)

Perusahaan ini fokus pada bisnis penyediaan menara telekomunikasi (tower) untuk operator seluler dan infrastruktur terkait di Indonesia. Melalui SRTG dan afiliasinya, saham milik Sandiaga Uno juga merambah ke sektor ini, menunjukkan diversifikasi portofolio yang luas.

Tercatat bahwa kepemilikan tidak langsung melalui perusahaan afiliasi lebih dari 5 persen di TBIG, yaitu sekitar 9,26 persen menurut Fortune Indonesia. Untuk IPO, TBIG telah tercatat sebagai emiten publik di BEI, dan pada laporan per September 2025 diberitakan kapitalisasi pasar portofolio SRTG yang mengandung TBIG mencapai sekitar Rp 43,15 triliun. 

Mengenai kinerja tahun 2025, ada berita bahwa TBIG menjual 350 juta saham treasuri pada Oktober 2025 dengan nilai sekitar Rp 749 miliar, yang menunjukkan adanya aktivitas korporasi yang signifikan.

Karena bisnis menara sangat terkait dengan perkembangan teknologi seluler, 5G, dan regulasi pemerintah, jika kamu mengikuti saham milik Sandiaga Uno di TBIG, faktor eksternal seperti regulasi spectrum, investasi operator, dan realisasi build-to-suit menara harus terus dipantau.

Menilik seluruh paparan di atas, jika kamu ingin mengevaluasi saham milik Sandiaga Uno, maka SRTG menjadi flagship paling jelas datanya, guys. Tentu saja, untuk keputusan investasi kamu tetap harus mempertimbangkan risikonya, seperti likuiditas, keberlanjutan bisnis, dan kondisi makro­ekonomi. Semoga informasi ini jadi membantumu mengambil keputusan investasi saham, ya. 

3 Saham Milik Chairul Tanjung, Portofolio Publik yang Menarik Soal Buyback Saham Himbara, Misbakhun: Untuk Jaga Kredibilitas Pasar OJK Bersiap Naikkan Free Float Saham Jadi 10 Persen