Wall Street Dibuka Turun Selasa (18/11): Harapan Suku Bunga The Fed Memudar

Ussindonesia.co.id  Indeks utama Wall Street dibuka turun pada Selasa (18/11/2025), terseret kekhawatiran atas valuasi saham yang sudah tinggi serta semakin kecilnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed.

Sementara investor menanti laporan kinerja Nvidia dan sejumlah data ekonomi penting yang dijadwalkan rilis pekan ini.

Melansir Reuters pada pembukaan perdagangan, Dow Jones Industrial Average turun 207,3 poin atau 0,44% ke 46.382,92. S&P 500 melemah 31,2 poin atau 0,47% ke 6.641,19, sementara Nasdaq Composite tergelincir 142,2 poin atau 0,63% ke 22.565,91.

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Kantongi Kredit Sindikasi Sebesar Rp 5,2 Triliun

Sebagian besar saham teknologi berkapitalisasi besar tertekan pada perdagangan pre-market.

Saham Amazon.com turun 2,2% dan menjadi penekan terbesar, disusul saham semikonduktor seperti Advanced Micro Devices dan Intel yang masing-masing melemah lebih dari 1%.

Investor juga menunggu rilis kinerja Nvidia pada Rabu setelah penutupan pasar.

Hasil kuartalan perusahaan chip ini dinilai menjadi tolak ukur reli AI yang telah mendorong pasar ke level tertinggi sepanjang tahun. Saham Nvidia melemah 1,2%, melanjutkan penurunan hampir 2% pada sesi sebelumnya.

“Investor akan menelaah hasil kinerja secara detail, mencari potensi celah baik pada laba maupun panduan kinerja, untuk mengetahui apakah pelemahan ini hanya kegelisahan jangka pendek atau awal dari sesuatu yang lebih dalam,” kata Sam Stovall, Chief Investment Strategist CFRA Research.

Cek Rekomendasi Teknikal Saham BRMS, MEDC, ULTJ untuk Rabu (19/11)

CEO Alphabet Sundar Pichai mengatakan dalam wawancara dengan BBC bahwa tidak ada perusahaan yang akan benar-benar aman jika euforia AI tiba-tiba meredup.

Di sektor ritel, Home Depot anjlok 4,1% setelah memproyeksi penurunan laba setahun penuh yang lebih dalam.

Rivalnya, Lowe’s, ikut turun 3,1%. Sementara itu, raksasa ritel Walmart dan Target dijadwalkan merilis laporan keuangan minggu ini, yang diprediksi memberikan gambaran terbaru mengenai daya beli konsumen Amerika.

Kekhawatiran atas valuasi tinggi serta memudarnya harapan pemangkasan suku bunga Desember telah mendorong aksi jual di pasar saham AS. S&P 500 kini turun lebih dari 3% dari level puncak Oktober.

S&P 500 dan Nasdaq ditutup di bawah moving average 50 hari pada Senin (17/11/2025) level teknikal penting untuk pertama kalinya sejak akhir April. Dow juga ditutup di bawah MA50 untuk pertama kalinya sejak 10 Oktober.

Intip Upaya Ancol (PJAA) Dongkrak Kinerja di Momentum Libur Akhir Tahun 2025

Fokus pada Data Ekonomi Utama

Serangkaian data ekonomi utama akan dirilis dalam beberapa hari ke depan, menyusul berakhirnya penutupan pemerintahan terlama dalam sejarah AS pekan lalu.

Laporan ketenagakerjaan September yang sempat tertunda akan terbit pada Kamis, meski diperkirakan hanya mengonfirmasi sinyal perlambatan pasar tenaga kerja dari survei sektor swasta.

Data pesanan pabrik untuk Agustus dijadwalkan rilis pada Selasa.

Bakal Tingkatkan Ekspansi Bisnis, Simak Rekomendasi Saham Elnusa (ELSA)

Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar kini memperkirakan peluang 46,4% untuk pemangkasan suku bunga pada Desember turun dari hampir 67% pekan lalu dan lebih dari 93% sebulan sebelumnya.

Sedikitnya tiga pejabat The Fed dijadwalkan memberikan pernyataan publik hari ini.