Saham Multipolar Technology (MLPT) Sentuh Rekor ATH Usai Terbang 608%

Ussindonesia.co.id , JAKARTA —Satu lagi saham milik konglomerasi ternama di Tanah Air unjuk gigi di lantai bursa. Kali ini, giliran saham emiten Grup Lippo, PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) yang menyentuh all time high (ATH) di atas level harga Rp100.000 per saham. 

Pada perdagangan Rabu (17/9/2025) hingga pukul 09.30 WIB, saham MLPT terbang 19,99% atau 21.825 poin ke posisi Rp131.025 per saham. Level itu merupakan rekor harga tertinggi saham MLPT sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2013. 

Di posisi saat ini, saham MLPT sudah meroket 608,24% dari posisi akhir 2024 di level Rp18.500 per saham. Reli harga saham MLPT dimulai sekitar awal Agustus 2025. 

Salah satu titik tolaknya adalah ketika saat MLPT menembus level Rp51.600 per saham pada akhir perdagangan 11 Agustus 2025. Sejak itu, saham MLPT merangkak naik.

Pada periode Agustus-September 2025, Bursa Efek Indonesia tercatat dua kali melakukan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham MLPT. Suspensi dilakukan lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Multipolar Technology Tbk. – TradingView

Suspensi pertama dilakukan BEI terhadap saham MLPT pada 14 Agustus 2025 dan dibuka pada 15 Agustus 2025. Selanjutnya, saham MLPT kembali digembok BEI pada 27 Agustus 2025 dan baru dibuka pada 2 September 2025. 

Setelah suspensi dibuka, saham MLPT masuk ke dalam pemantauan khusus dengan skema perdagangan full call auction (FCA). Saham MLPT baru lolos dari pemantauan khusus pada 12 September 2025. 

Berdasarkan catatan Bisnis, Wakil Direktur Utama Multipolar Technology Wahyudi Chandra menyatakan bahwa kenaikan harga saham disebabkan oleh mekanisme pasar. Untuk itu, perseroan akan tetap berfokus pada operasional guna mempertahankan kinerja ke depan. 

“Perseroan sendiri melihat bahwa aktivitas yang di luar kebiasaan ini lebih disebabkan oleh mekanisme pasar,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu (20/8/2025). 

Dia juga menyampaikan tidak ada informasi material yang belum diungkapkan manajemen, sehingga memengaruhi keputusan investor. Menurut Wahyudi, segala keputusan material akan disampaikan melalui keterbukaan informasi. 

: BEI Umumkan Suspensi Saham FILM hingga FOOD, Emiten TRUK Cs Kembali Diperdagangkan

Terkait dengan kinerja keuangan, anak usaha PT Multipolar Tbk. (MLPL) itu tercatat membukukan penjualan sebesar Rp1,68 triliun sepanjang semester I/2025. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang membukukan pendapatan Rp1,63 triliun. 

Kinerja tersebut ditopang oleh segmen jasa teknologi yang meraih penjualan Rp732,82 miliar, perangkat keras dan pendukungnya Rp532,19 miliar, IT outsourcing sebesar Rp308,66 miliar, perangkat lunak Rp85,38 miliar, serta lain-lain Rp29,95 miliar.

Perseroan turut menorehkan beban pokok penjualan senilai Rp1,42 triliun pada paruh pertama tahun ini, sehingga laba kotor mencapai Rp262,52 miliar atau meningkat sebesar 1,95% secara tahunan (year on year/YoY).

Setelah memperhitungkan pendapatan dan beban lain-lain, MLPT mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp104,54 miliar. Capaian tersebut melemah 56,38% YoY dari sebelumnya Rp239,66 miliar. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.