Sinyal bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga pada pekan depan semakin kuat, meskipun inflasi masih sekitar 3 persen, satu poin persentase penuh di atas target resmi.
Optimisme pasar terhadap penurunan suku bunga bercermin pada kebijakan Fed pada akhir tahun lalu, yang memangkas suku bunga di saat indeks harga konsumen (CPI) inti lebih tinggi sekitar 3,3 persen.
Mengutip Reuters, Federal Reserve kemungkinan melakukan pemangkasan suku bunga hingga tiga kali dalam sisa tahun ini untuk menopang pasar tenaga kerja.
Revisi tahunan awal Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja terhadap data penggajiannya, menunjukkan ekonomi AS kemungkinan menciptakan 911.000 lebih sedikit pekerjaan dalam 12 bulan hingga Maret dibandingkan perkiraan sebelumnya, yang menunjukkan kenaikan penggajian bulanan rata-rata kemungkinan kurang dari setengah dari 147.000 yang telah dilaporkan.
“Ditambah dengan data pasar tenaga kerja terkini yang menunjukkan pertambahan lapangan kerja bulanan semakin melambat, laporan tersebut memberi The Fed alasan lain untuk menurunkan suku bunga minggu depan,” tulis ekonom BMO, Sal Guatieri.
Setelah data tersebut, para pedagang tetap pada taruhan mereka yang kuat bahwa Fed akan mengurangi suku bunga kebijakan dari 4,25 persen-4,50 persen saat ini sebesar seperempat poin persentase pada pertemuan bank sentral tanggal 16-17 September, dan pemangkasan dengan jumlah yang sama pada pertemuan Fed berikutnya di bulan Oktober.
Bursa Saham Asia Menguat
Saham-saham Asia mengikuti jejak Wall Street yang naik pada hari Rabu (10/9). Sementara obligasi-obligasi jatuh karena para pedagang menguatkan taruhan bahwa melemahnya pasar tenaga kerja AS akan memacu Federal Reserve memangkas suku bunga sedikitnya seperempat poin pada minggu depan.
Di Asia, Nikkei Jepang (.N225) naik 0,3 persen, KOSPI Korea Selatan (.KS11), melonjak 1,3 persen dan patokan ekuitas Taiwan (.TWII), naik 1,46 persen, mencapai rekor tertinggi.
Sementara indeks Hang Seng Hong Kong (.HSI) naik 0,5 persen, dan saham unggulan Tiongkok daratan (.CSI300) naik 0,2 persen.
Adapun sebelumnya S&P 500 (.SPX), Nasdaq Composite (.IXIC), dan Dow Jones Industrial Average (.DJI) masing-masing mengakhiri hari di level tertinggi baru sepanjang masa. Kontrak berjangka S&P 500 naik 0,2 persen pada hari Rabu.