Sosok Jahja Setiaatmadja yang Jual 1 Juta Saham BBCA, Siapa Dia?

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja melepas Sebagian kecil kepemilikan sahamnya di Bank Central Asia (BCA) pada 12 Agustus 2025.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Jahja menjual sebanyak 1 juta saham BBCA dengan harga rata-rata Rp8.750 per saham. Total nilai transaksi ini membuat Jahja mengantongi Rp8,7 miliar.

Corporate Secretary BBCA, Ketut Alam Wangsawijaya, mengatakan penjualan saham ini dilakukan untuk keperluan diversifikasi portofolio investasi.

“Status kepemilikan adalah langsung, dengan klasifikasi saham biasa. Tujuan transaksi untuk diversifikasi,” ungkapnya, dalam keterbukaan informasi, Jumat, 15 Agustus 2025.

Setelah transaksi penjualan itu, kepemilikan langsung Jahja di BBCA tercatat tidak berubah secara persentase yakni di kisaran 0,03 persen atau 34.805.144 saham, turun dari sebelumnya 35.805.144 saham.

Profil Jahja Setiaatmadja

Jahja Setiaatmadja adalah seorang bankir veteran dan figur sentral di balik kesuksesan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam beberapa dekade terakhir. Saat ini, ia menjabat sebagai Presiden Komisaris BCA sejak Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2024.

Selama lebih dari 30 tahun pengalaman di bidang perbankan dan keuangan, baik di tingkat lokal maupun internasional, Jahja telah menjadi tokoh kunci dalam transformasi BCA menjadi kekuatan perbankan yang tangguh di kawasan Asia Tenggara.

Sebelum bergabung dengan BCA, Jahja menduduki posisi manajerial di bidang keuangan di beberapa perusahaan besar, termasuk perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk dan grup otomotif PT Indomobil.

Ia kemudian bergabung dengan BCA pada tahun 1990 sebagai Wakil Kepala Divisi. Kariernya menanjak dengan cepat dimulai saat memegang berbagai posisi strategis seperti Kepala Divisi Treasury (1996), Direktur (1999), dan Wakil Presiden Direktur (2005).

Puncak kepemimpinan Jahja terjadi pada 2011. Ia didapuk menjadi Presiden Direktur BCA dan memegang posisi ini selama lebih dari satu dekade hingga tahun 2024, sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Presiden Komisaris untuk mengawasi kinerja direksi.

Jahja dikenal juga dalam kontribusi dan prestasinya di BCA karena pengembangan digitalisasi layanan perbankan BCA, termasuk pengembangan aplikasi mobile yang teruji secara global.

Menurut Nikkei Asia, Jahja Setiaatmadja telah “membawa BCA menjadi kekuatan perbankan utama” — bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di sektor perbankan regional. Ia dikenal dengan pendekatan kepemimpinan yang berbasis data, transparansi, dan inovasi tanpa kompromi.

Jahja Setiaatmadja telah menerima banyak penghargaan bergengsi dari dalam dan luar negeri, di antaranyaThe Best CEO dari berbagai majalah dan institusi bisnis terkemuka seperti FinanceAsia, Forbes Indonesia, dan SWA. Ia juga dinobatkan sebagai salah satu Bankir Terbaik di Asia Pasifik.***