Tak Cuma Teknologi, Ethereum Kini Dilirik Investor Besar dan Tokenisasi Saham

Ussindonesia.co.id – Ethereum kembali mencuri perhatian pasar kripto setelah menyentuh harga tertinggi dalam hampir empat tahun terakhir. Sabtu (23/8), harga Ethereum diperdagangkan pada level USD 4.727 atau sekitar Rp 77 juta dengan kapitalisasi pasar menembus USD 569 miliar setara Rp 9.268 triliun. Volume transaksi harian juga mencatatkan angka yang luar biasa yakni USD 65,65 miliar atau sekitar Rp 1.068 triliun.

Menurut analisis news.bitcoin, pergerakan harga Ethereum cukup volatil dalam 24 jam terakhir, sempat menyentuh titik terendah USD 4.236 (Rp 69 juta) dan puncaknya di USD 4.890 (Rp 79,6 juta). Kenaikan tajam ini memperlihatkan dorongan kuat dari investor yang menaruh kepercayaan besar terhadap kelanjutan tren bullish di jaringan Ethereum.

Secara teknikal, Ethereum telah menembus level penting di USD 3.351 dan melonjak hingga ke USD 4.890. Meskipun terjadi aksi ambil untung di kisaran tersebut, tren secara umum masih menunjukkan penguatan. Pola harga menunjukkan potensi “buy the dip” jika ETH turun ke kisaran USD 4.400–4.500 (Rp 71 juta–Rp 73 juta). Namun jika gagal kembali menembus level USD 4.890, potensi koreksi jangka pendek bisa saja terjadi.

Di sisi teknikal lainnya, grafik 4 jam menunjukkan pola pemulihan berbentuk V dari USD 4.062 (Rp 66 juta) ke USD 4.890. Harga kini berkonsolidasi antara USD 4.700–4.890. Menurut analisis, support kuat berada di kisaran USD 4.650–4.700. Jika mampu bertahan, Ethereum diperkirakan bisa kembali menguji level tertinggi sebelumnya. Namun, jika turun di bawah USD 4.650, koreksi jangka pendek bisa saja terjadi.

Sementara itu, indikator RSI berada di angka 63,7 dan indikator stochastic di 70,6. Keduanya mengindikasikan kondisi netral. Meskipun indikator momentum menunjukkan sinyal jual, indikator MACD dan awesome oscillator justru menunjukkan arah yang bullish. Ini menciptakan kombinasi yang patut diwaspadai: tren kuat, tetapi dengan momentum yang mulai melemah.

Semua moving average utama, baik EMA maupun SMA dari periode pendek hingga panjang, masih menunjukkan sinyal penguatan. EMA 10 berada di USD 4.448 (Rp 72 juta), mengindikasikan dukungan harga jangka pendek. Struktur teknikal ini menunjukkan fondasi yang kokoh untuk kelanjutan tren naik, selama tidak terjadi guncangan besar di pasar.

Bull case menyebutkan bahwa dukungan institusional, volume besar, dan konfirmasi tren dari berbagai indikator teknikal membuka peluang besar bagi Ethereum untuk melanjutkan reli ke atas USD 5.000 (Rp 81,5 juta). Namun, dalam skenario bearish, kegagalan bertahan di atas USD 4.700 dan penolakan di USD 4.890 bisa membawa Ethereum kembali turun ke kisaran USD 4.400–4.200 (Rp 71 juta–Rp 68 juta).

Di luar analisis harga, Ethereum juga menunjukkan keunggulan teknologi dibanding Bitcoin. Dikutip dari Bitcoinist, Minggu (24/8), Ethereum saat ini menjadi rumah bagi berbagai inovasi finansial digital. Dari tokenisasi saham hingga aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), ETH menawarkan kapabilitas yang tidak bisa dilakukan oleh Bitcoin. Perusahaan seperti Robinhood telah memilih Ethereum untuk tokenisasi aset karena keunggulan teknologinya.

Presiden NovaDius Wealth Management, Nate Geraci, dalam unggahannya mengatakan, “Sekarang investor mulai mendengar bahwa Ethereum adalah tulang punggung masa depan pasar keuangan dan mereka mulai memahami serta merespons hal itu.”

Menurut data terbaru, nilai staking likuid di jaringan Ethereum mencapai rekor USD 86 miliar atau sekitar Rp 1.402 triliun. Sebagai perbandingan, hanya 0,3 persen suplai Bitcoin yang digunakan di sektor DeFi. Sementara di Ethereum, hampir 30 persen suplai aktif menghasilkan imbal hasil. Analis memperkirakan ini membuka peluang senilai USD 750 miliar (Rp 12.225 triliun) jika Bitcoin bisa menyusul jejak Ethereum.

Selain itu, sebagian besar stablecoin yang digunakan di ekosistem kripto juga dibangun di atas jaringan Ethereum. Hal ini meningkatkan permintaan terhadap kapasitas jaringan sekaligus biaya transaksi, menjadi faktor yang turut mengangkat harga ETH.

Analis Holger Zschaepitz menyebut Ethereum sebagai tulang punggung ekonomi terdesentralisasi yang baru. Dengan ribuan aplikasi yang beroperasi di dalamnya, Ethereum menjadi platform komersial paling signifikan di dunia kripto saat ini.

Dengan landasan teknologi yang kuat dan dukungan institusi yang kian besar, Ethereum tidak hanya memperlihatkan potensi menembus harga USD 5.000, tapi juga menjadi fondasi dari revolusi keuangan digital masa depan.