Trump Umumkan Pimpinan Baru The Fed Awal Tahun Depan

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan mengumumkan sosok pemimpin Federal Reserve (The Fed) pilihannya pada awal 2026 mendatang.

Pernyataan terbaru Trump ini memicu spekulasi lanjutan soal calon pengganti Ketua The Fed Jerome Powell.

“Kami akan mengumumkan seseorang, kemungkinan pada awal tahun depan, sebagai ketua The Fed yang baru,” ujar Trump dalam rapat kabinet di Gedung Putih sebagaimana dilansir dari Bloomberg, Rabu (3/12/2025).

: Sinyal Dovish The Fed dan Window Dressing Dorong Prospek IHSG Akhir 2025

Nama Direktur National Economic Council Gedung Putih Kevin Hassett dikabarkan menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan Powell. Trump juga kembali menyinggung posisi tersebut dalam acara terpisah tak lama setelah rapat kabinet pada Selasa.

“Saya kira calon ketua The Fed juga ada di sini. Entah siapa yang boleh menyebutnya calon. Yang jelas dia sosok yang dihormati. Terima kasih, Kevin,” kata Trump.

: : Proyeksi Suku Bunga The Fed dari JP Morgan hingga Goldman Sachs Cs

Pernyataan tersebut memberikan kejelasan jadwal dibandingkan komentar sebelumnya dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang mengawasi proses seleksi, dan menyebut pengumuman bisa dilakukan sekitar periode Natal.

Trump mengatakan pihaknya sempat mempertimbangkan sekitar 10 kandidat bersama Bessent serta Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Namun, kini daftar tersebut telah mengerucut menjadi satu nama.

: : Rapat FOMC The Fed Desember Terancam Pecah Suara, Pasar Tunggu Sinyal Jerome Powell

Meski demikian, proses seleksi masih bisa berubah mengingat Trump dikenal kerap mengambil keputusan personalia secara mengejutkan.

Sejumlah kandidat lain yang juga sempat masuk bursa antara lain Gubernur The Fed Christopher Waller dan Michelle Bowman, mantan Gubernur The Fed Kevin Warsh, serta Rick Rieder dari BlackRock.

Selama berbulan-bulan, Trump menekan The Fed untuk memangkas suku bunga. Penunjukan ketua baru — menggantikan Powell yang masa jabatannya berakhir pada Mei 2026 — akan menjadi peluang bagi Trump untuk membentuk arah kebijakan bank sentral AS secara lebih signifikan.

Trump berulang kali mengkritik Powell karena dinilai lamban dan terlalu berhati-hati dalam memangkas suku bunga. Dia juga menyatakan mengharapkan pengganti Powell nantinya mengambil langkah lebih agresif dalam melonggarkan kebijakan moneter.

Dalam pernyataan terbarunya, Trump kembali melontarkan kritik tajam terhadap Powell dengan menyebutnya sebagai sosok keras kepala. Meski masa jabatan Powell sebagai ketua akan berakhir tahun depan, dia berpeluang tetap duduk sebagai gubernur The Fed selama dua tahun berikutnya.

Pada September lalu, Trump sempat menyebut Hassett, Warsh, dan Waller sebagai tiga calon utama pilihan presiden. Selain itu, Trump juga beberapa kali menyatakan ketertarikannya kepada Scott Bessent untuk menjabat ketua The Fed, meskipun Bessent telah menolak wacana tersebut.

Penunjukan ketua dan gubernur The Fed selama ini menjadi instrumen paling langsung bagi presiden AS untuk memengaruhi kebijakan bank sentral. Trump pun kerap mengkritik The Fed, baik terkait lambannya penurunan suku bunga maupun proyek renovasi mahal kompleks perkantoran bank sentral.

Saat ini, Gedung Putih juga tengah terlibat gugatan hukum terkait upaya Trump memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook.

Siapa pun yang dipilih Trump harus mendapatkan persetujuan Senat AS untuk menjabat sebagai ketua The Fed. Jika Trump menunjuk kandidat dari luar jajaran gubernur The Fed, sosok tersebut kemungkinan akan memperoleh masa jabatan sebagai gubernur selama 14 tahun, yang dimulai pada 1 Februari mendatang.