Ussindonesia.co.id – JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Diproyeksikan mata uang Garuda masih akan bergerak fluktuatif pada perdagangan Rabu (16/9/2025).
Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,15% secara harian ke Rp 16.440 per dolar AS. Sedangkan berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 0,12% secara harian ke Rp 16.385 per dolar AS.
Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah diantaranya sentiman pertemuan The Fed pada 16-17 September 2025. Pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin disebut sudah hampir pasti.
“Pasar juga akan berfokus pada proyeksi kebijakan The Fed ke depannya dan proyeksi ekonomi terbaru, yang akan membentuk arah kebijakan moneter hingga akhir tahun,” ujar Ibrahim, Selasa (16/9/2025).
Ibrahim juga menyebut, perkembangan politik di Washington terus memanas, setelah senat mengonfirmasi Stephen Miran, penasihat ekonomi Trump, ke Dewan Gubernur The Fed. Investor memandang penunjukan ini sebagai tanda bahwa bank sentral dapat menghadapi tekanan yang lebih kuat untuk menyelaraskan diri dengan kebijakan Gedung Putih.
Terpisah, pengadilan banding AS memblokir upaya Presiden Donald Trump untuk mencopot Gubernur The Fed Lisa Cook, yang berarti ia kemungkinan akan menghadiri rapat The Fed minggu ini. Presiden Trump diperkirakan akan membawa masalah ini ke Mahkamah Agung.
Selain itu, Ibrahim mengatakan sentimen dalam negeri yang mempengaruhi rupiah adalah pasar yang mersepon negatif rencana menteri keuangan mengucurkan dana Rp 200 triliun yang mengendap di Bank Indonesia untuk disalurkan perbankan menjadi kredit.
Program itu disebut berpotensi melanggar konstitusi yaitu tiga undang-undang sekaligus dan berbau politis agar mendapatkan simpati publik.
Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah besok (17/9/2025) bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat direntang Rp 16.400 – Rp 16.450 per dolar AS.