Wall Street ditutup bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (14/10) waktu setempat. Para investor mencermati laporan keuangan kuartalan dari sejumlah bank besar Amerika Serikat (AS), pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, serta perkembangan terbaru dalam perang dagang AS-China.
Indeks S&P 500 berbalik melemah setelah Presiden AS Donald Trump menyebut Washington sedang mempertimbangkan langkah tambahan terhadap Tiongkok, termasuk yang berkaitan dengan minyak.
Pada akhir perdagangan, indeks S&P 500 turun 0,16 persen ke level 6.644,31 poin, Nasdaq melemah 0,76 persen ke 22.521,70 poin, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,44 persen menjadi 46.270,46 poin.
Di sisi lain, sejumlah bank besar mencatatkan kinerja kuat berkat peningkatan pada segmen perbankan investasi. Hal ini mendorong indeks perbankan S&P 500 (.SPXBK) mencatat reli.
Saham Wells Fargo (WFC.N) melonjak 7,15 persen, menjadi kenaikan harian terbesar sejak November 2024, sementara Citigroup (C.N) naik hampir 4 persen setelah keduanya melaporkan laba kuartal III yang melampaui ekspektasi analis.
JPMorgan Chase (JPM.N) menaikkan proyeksi pendapatan bunga bersih tahunannya, dan Goldman Sachs (GS.N) juga melaporkan laba kuartalan yang mengalahkan perkiraan Wall Street. Namun, saham kedua bank tersebut justru turun sekitar 2 persen.
Sementara itu, BlackRock (BLK.N) mencatatkan rekor baru untuk aset kelolaan sebesar US$13,46 triliun, mendorong sahamnya naik lebih dari 3 persen.
Meski begitu, ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok kembali meningkat. Kedua negara mulai mengenakan biaya tambahan di pelabuhan terhadap perusahaan pelayaran laut yang mengangkut berbagai barang, mulai dari mainan liburan hingga minyak mentah.
Pasar saham global sebelumnya terguncang pada Jumat lalu setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif 100 persen terhadap barang-barang asal Tiongkok, sebagai respons atas kebijakan Beijing yang membatasi ekspor mineral tanah jarang. Namun, Trump kemudian melunak dalam pernyataannya akhir pekan.
“Pasar benar-benar sedang berjuang untuk menentukan arah perkembangannya,” ujar Investment Strategist di Baird Private Wealth Management, Ross Mayfield.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pasar tenaga kerja AS masih stagnan dengan tingkat perekrutan dan pemutusan kerja yang rendah sepanjang September.
Namun, ia menilai ekonomi secara keseluruhan. “Mungkin berada pada lintasan yang agak lebih kuat dari yang diharapkan,” katanya.
Lebih lanjut, sebanyak 10 dari 11 sektor dalam indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan, dipimpin oleh sektor consumer staples (.SPLRCS) yang menguat 1,72 persen, disusul industri (.SPLRCI) naik 1,17 persen.
Saham Walmart (WMT.N) naik 5 persen setelah perusahaan mengumumkan kemitraan dengan OpenAI yang memungkinkan pelanggan dan anggota Sam’s Club berbelanja langsung melalui ChatGPT.
Sektor industri turut menopang penguatan Dow, di mana Caterpillar (CAT.N) melonjak 4,5 persen setelah JP Morgan menaikkan target harga sahamnya.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 20,1 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 20 sesi sebelumnya sebesar 20,2 miliar saham.